Mohon tunggu...
Andi Sadam
Andi Sadam Mohon Tunggu... lainnya -

Andi Sadam, atau lebih akrab disapa Dadank, lahir pada 10 November 1986 di Pangi, Kabupaten Parigi Moutong, Propinsi Sulawesi Tengah. Saya merupakan anak tunggal dari pasangan Abdullah Hadadde (alm) dan Salmiah. Saya mempunyai satu orang anak laki-laki bernama Moh. Zikri, yang lahir pada 21 Maret 2010. Saat ini, saya bertempat tinggal bersama istri di Desa Bambalemo, Kecamatan Parigi, Kabupaten Parigi Moutong.

Selanjutnya

Tutup

Money

Harga Kopra di Parimo Merangkak Naik

10 Januari 2014   00:49 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:58 1204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Parimo- Harga jual kopra di Kabupaten Parimo, berlahan-lahan merangkak naik. Kenaikan harga komoditi unggulan Kabupaten Parimo tersebut dipicu harga Pasar Internasional saat ini terus menguat.

[caption id="attachment_289292" align="alignright" width="1434" caption="Naik Harga- Salah satu komoditi unggulan Kabupaten Parimo yang saat ini harganya merangkak naik. Foto: Andi Sadam"][/caption]

Sebelumnya, pada akhir tahun 2013 lalu, harga jual kopra di pasaran hanya mampu bertengger di level Rp4 ribuan per kologram. Sedangkan memasuki tahun 2014, harga jual kopra di Kabupaten Parimo tembus di level Rp7 ribuan per kilogramnya.

Kenaikan harga jual kopra saat ini, menjadi angin segar bagi para petani di Kabupaten Parimo, khususnya petani kelapa. Sebaba, dengan naiknya harga kopra itu, para petani bisa mendapat keuntungan lebih besar jika dibandingkan tahun sebelumnya.

Hasyim, salah seorang petani kelapa, mengatakan harga jual kopra di pasaran saat ini memang terbilang mahal jika dibandingkan dengan harga sebelumnya.

“Kalau dibandingkan dengan harga lalu, yaitu hanya berkisar Rp3 ribuan per kilogramnya, petani memang sangat terbebani. Sebab, dengan kondisi harga seperti itu hanya berakibat rugi bagi petani. Karena biaya pengolahan kelapa hingga menjadi kopra, ini sangat besar,” ujarnya ketika ditemui di kediamannya, Kamis (9/10/2014).

Ditambahkannya, meskipun harga jual kopra saat ini bertengger di Rp7 ribuan per koligram, tapi harapannya agar harga jual kopra tersebut seperti harga pada dua tahun silam, yaitu mencapai Rp10 ribu per koligramnya.

“Ya mudah-mudahan saja harga kopra sekarang bisa naik lagi, seperti harga pada tahun 2011. Yang mana mencapai Rp10 per kilogramnya,” tuturnya.

Sementara, Sami Aziz, pedagang pengumpul di Pasar Inpres Tagunu mengatakan, naik turunya harga jual kopra maupun harga komoditi lainnya selalu di pengaruhi nilai tukar mata uang.

“Kalau permintaan Pasar Internasional terus bertambah kemungkinan harga kopra ini akan naik lagi. Ya kalau soal nilai tukar Dolar terhadap rupiah saat ini, saya tidak tahu, nanti liat sendiri saja di internet,” katanya.

Berdasarkan Informasi yang diliris salah satu televisi nasional, nilai tukar Dolar terhadap rupiah pada Kamis, (9/1) berada di level Rp12,205. Andi Sadam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun