Pendidikan adalah modal dasar untuk meraih masa depan, ungkapan ini selalu menjadi penyemangat siswa untuk terus belajar dan mengasah kemampuan mereka di sekolah. Lembaga pendidikan tidak bisa bekerja sendiri diperlukan kolaborasi dengan berbagai pihak, mulai dari pemerintah  hingga seluruh lapisan masyarakat. Pendidikan adalah tanggung jawab bersama. Apalagi jika saat ini percepatan kualitas pendidikan menjadi hal yang utama dalam pembangunan manusia, tak terhindar dari tantangan pandemi Covid-19 saat ini.
Atas dasar hendak melibatkan banyak lapisan dalam transformasi pendidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI meluncurkan Program Organisasi Penggerak (POP) dengan merekrut organisasi masyarakat yang bergerak dibidang pendidikan, begitu yang terucap saat program ini diluncurkan.Â
Saya teringat obrolan hangat dengan Danang salah satu staff di Yayasan Hasnur Centre Unit Hafecs, Kalimantan Selatan. Menurut dia program tersebut dinilai luar biasa, karena selama ini belum pernah ada program dari pemerintah yang secara terbuka berupaya menjalin koordinasi dan menyentuh langsung ormas pendidikan, fakta!Â
Dengan merangkul organisasi masyarakat menjadi salah satu motor transformasi pendidikan, diprediksi kedepannya peningkatan kompetensi pada setiap sekolah dan lembaga pendidikan di seluruh Indonesia memperoleh dampak positif.
Di depan gerbang Yayasan Hasnur tertulis satu pertanyaan what's your role to the world, apa peran anda bagi dunia. Baik siswa, staff, maupun guru selalu melihat pertanyaan ini saat memasuki sekolah. Ini menjadi pertanyaan reflektif, pemimpin kami pun selalu mengatakan setiap orang harus bertumbuh, kata Danang dengan bangga.Â
"Logikanya bagaimana setiap orang bisa bertumbuh kalau tidak berkolaborasi sehingga sadar memerlukan koordinasi dan kolaborasi, salah satunya dengan Kemendikbud, untuk impact yang lebih besar bagi kemajuan pendidikan Indonesia,"
Pernyataan tersebut membuktikan bahwa, membangun pendidikan adalah tanggung jawab bersama, sekaligus menjadi jawaban bahwa pemerintah tidak menutup mata dengan potensi -- potensi para penggerak pendidikan di seluruh pelosok tanah air.Â
Ormas yang terlahir sejak tahun 2016 ini meyakini POP akan melahirkan penggerak di sekolah yang memperoleh manfaat dari program ini, kedepannya akan ditularkan ke sekolah -- sekolah lain, sehingga program POP akan berkesinambungan. Harapan memajukan dan mencerdaskan kehidupan bangsa, menjadi semangat tersendiri dalam keberlangsungan program POP.
Mari kita mendoakan dan berusaha yang terbaik demi Pendidikan Indonesia yang lebih maju.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H