Pembahasan tentang ini mengingatkan saya pada pandangan Steve Henry dalam buku You Are Really Rich (2011: 56) bahwa bergabung menjadi bagian dari dan melakukan sesuatu demi komunitas pada dasarnya mengkonstruks kebahagian di dalam diri. Bahagia karena anda dapat berjumpa dengan orang-orang baru. Bahagia karena anda berani melangkah menuju circle yang baru sekaligus keluar dari zona nyaman. Circle yang dimungkinkan dan dikondisikan secara sadar untuk meng-uprage diri menuju keadaan lebih baik melalui hal yang positif. Yang demikian itu sudah termasuk inventarisasi pengalaman dan kekayaan diri non materiil yang tidak dapat diukur dengan harta.
Kendati begitu, yang harus anda ketahui dan terima, tak jarang dinamika komunitas tidak selalu menampilkan wajah yang menyenangkan. Berbagai gesekan di dalam internal komunitas akan menjadi rupa-rupa warna tantangan. Tantangan parsial atau pun komunal. Tergantung spektrum gesekan yang meluap. Tentu saja yang demikian itu adalah konsekuensi logis dalam berkomunitas. Landai terjalnya dinamika itu akan membentuk personal yang aktif dan berani bertahan di dalamnya.Â
Tanpa adanya keberanian aktif-partisipatif dan bertahan dari berbagai tantangan, terlebih jika menyerah di tengah jalan, maka anda bukanlah pemenang. Bukan termasuk orang-orang pilihan yang dibesarkan oleh badai berbagai keadaan. Anda tidak akan sampai dan menemukan kekayaan yang melimpah ruah di dalam diri. Syaratnya ya mau berproses dan terus mengasah potensi diri sehingga bertumbuh-kembang di dalam arus dinamika yang dibentuk komunitas yang bersangkutan.Â
Tulungagung, 27 Agustus 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H