Mohon tunggu...
Roni Ramlan
Roni Ramlan Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar sejati, penulis dan pegiat literasi

Pemilik nama pena Dewar alhafiz ini adalah perantau di tanah orang. Silakan nikmati pula coretannya di https://dewaralhafiz.blogspot.com dan https://artikula.id/dewar/enam-hal-yang-tidak-harus-diumbar-di-media-sosial/.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Outbound di Kampung Tani

9 Mei 2023   01:10 Diperbarui: 9 Mei 2023   01:16 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa hari setelah menghelat penilaian tengah semester (PTS) genap SDIT Baitul Qur'an Tulungagung berusaha merefresh kembali ketegangan yang tersisa dalam benak para siswa. Upaya itu direalisasikan dengan cara menghelat outbound. Tepatnya outbound di Kampung Tani.Kampung Tani yang terletak di desa Serabah ini merupakan opsi terakhir setelah panitia pelaksana melakukan eleminasi beberapa tempat wisata edukatif yang diusulkan. Di lain sisi kami--dewan asatidz dan para siswa--telah dua kali menjadikan Kampung Tani sebagai tempat kegiatan pada akademik tahun ini. Pertama-tama kami menjadikan Kampung Tani sebagai perhelatan acara Tahfidz Camp dan selanjutnya disusul dengan agenda outbound.

Perbedaan mendasar di antara kedua perhelatan acara di Kampung Tani itu bukan sekadar terletak pada format acara, namun juga pada para peserta yang mengikutinya. Jika kegiatan Tahfidz Camp dulu hanya diikuti oleh seluruh kelas atas: 4, 5 dan 6 maka lain halnya pada kegiatan outbound kali ini. Outbound sesi ini melibatkan semua kelas. Kelas bawah dan atas.

Satu hari sebelum hari H dewan asatidz menyebarkan surat pemberitahuan kepada seluruh siswa. Tak terkecuali kepada para siswa yang pada hari itu alfa dapat membaca surat pemberitahuan versi digital yang dishare wali kelas di grup wali siswa kelas masing-masing. Hanya segelintir siswa yang sedang sakit saja yang izin tidak bisa berpartisipasi dalam acara tersebut.

Hari H pun tiba. Sebagaimana pemberitahuan yang termuat dalam surat, seluruh siswa diinstruksikan datang langsung ke lokasi acara. Dewan asatidz yang bertugas piket pagi datang ke lokasi acara lebih awal. Meski faktanya tetap saja masih terkalahkan oleh siswa yang datang ke lokasi terlebih dahulu. Terhitung piket pagi dimulai dari pukul setengah tujuh sampai dengan setengah delapan.

Dalam kurun waktu itu pula siswa-siswi berduyun-duyun datang diantarkan oleh orang tua masing-masing. Ada yang diantar  dengan menggunakan mobil ada pula yang mengendarai motor. Mereka datang dengan mengumbar senyum kegembiraan. Betapa tidak, mereka akan bersenang-senang di berbagai wahana yang tersedia. Tidak seperti biasanya yang hanya berkutat di dalam kelas.

Baca juga: Hikmah di Balik PTS

Seragam olahraga tertanggal rapi di badan mereka. Mereka yang baru datang bermusyafahah (berjabat tangan; salaman) dengan dewan asatidz yang bertugas piket pagi hari. Selepas itu baru mereka diinstruksikan untuk menuju pendopo yang terletak di Utara lapangan. Sebagian dari mereka yang datang lebih dulu tampak menyisir ceruk tempat yang ada di Kampung Tani. Sementara sebagian yang lain turut menyambut kedatangan temannya.

Pukul setengah delapan tepat para siswa diarahkan untuk menghelat pembiasan ibadah pagi: salat duha dan melantunkan Asmaul Husna. Dewan asatidz Tahfidzul Qur'an sibuk mendampingi para siswa. Sedangkan sebagian asatidz lain berusaha berkoordinasi dengan tim instruktur outbound Kampung Tani untuk menyiapkan senam pagi.

Selebihnya untuk alur kegiatan outbound dihandle langsung oleh para instruktur outbound. Setelah diamati lebih lanjut ternyata alur pelaksanaan outbound itu sendiri menggunakan sistem bergiliran. Para siswa dibuat kelompok sesuai dengan jumlah instruktur outbound yang ada. Pengelompokkan itu dipandang lebih efektif untuk mengefisienkan waktu dan wahana yang tersedia.

Wahana yang tersedia dalam outbound di Kampung Tani jika dihitung kurang lebih terdiri dari: Tarik tambang, panahan, lempar dadu, estafet bola, bambu goyang, mengisi air, menanam tanaman, flying fox, arus jeram, menyusun gelas, bakiak kelompok hingga menjaga keseimbangan bola. Semua wahana itu dijajal oleh semua kelompok secara bergantian.

Outbound berlangsung dengan suka cita. Dari kejauhan tampak para siswa menikmati penjajakan setiap wahana. Tawa-tawa kecil dan pekik semangat lebih banyak tumpah ruah menghiasi jalannya acara. Meski terkadang ada satu dua siswa yang tampak sedikit bersikap nyeleneh dan usil terhadap temannya.

Sementara para siswa sibuk dengan berbagai wahana, beberapa dewan asatidz sibuk dengan tugas masing-masing. Dua tiga asatidz bertugas mendokumentasikan acara, sebagian yang lain mengambil pesanan konsumsi untuk makan siang sedangkan sebagian lainnya sibuk leyeh-leyeh di pendopo dan menyaksikan perhelatan outbound. Bahkan, ada yang sesekali menuntaskan rasa penasaran dengan mencoba wahana yang disukai. Menjajal wahana panahan, flying fox dan arus jeram misalnya.

Baca juga: Pawai Ta

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun