Mohon tunggu...
Roni Ramlan
Roni Ramlan Mohon Tunggu... Freelancer, Guru - Pembelajar bahasa kehidupan

Pemilik nama pena Dewar alhafiz ini adalah perantau di tanah orang. Silakan nikmati pula coretannya di https://dewaralhafiz.blogspot.com dan https://artikula.id/dewar/enam-hal-yang-tidak-harus-diumbar-di-media-sosial/.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Saran Pengawas Dinas Pendidikan Kecamatan Kedungwaru

15 Maret 2023   06:25 Diperbarui: 15 Maret 2023   06:55 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Dokpri: Pengawas Dinas Pendidikan Kecamatan Kedungwaru sedang menyampaikan evaluasi)

**

Tulisan ini adalah edisi lanjutan dari dua postingan sebelumnya: Mengokohkan Karakter Siswa melalui Upacara Bendera dan Evaluasi Perhelatan Upacara Bendera. Supaya runtut, saya sarankan Anda juga membaca postingan sebelumnya.

***

Seakan-akan tidak cukup puas dengan upaya korektor (evaluasi) yang dilakukan oleh Pak Tentara perwakilan dari Koramil Kedungwaru, Ibu Sutikah, S. Pd. Selaku pengawas Dinas Pendidikan Kecamatan Kedungwaru juga setelah upacara bendera selesai digelar juga memberikan beberapa masukan kepada dewan asatidz SDIT Baitul Qur'an Tulungagung.

Setelah upacara bendera digelar memang tim pengawas perhelatan upacara bendera dipersilakan untuk rehat sejenak di ruangan yang sebelumnya telah kami persiapkan. Ruang kelas 1 disetting sedemikian rupa untuk menjamu tamu istimewa. Enam meja dengan dua belas bangku dibentuk melingkar, sehingga masing-masing kami dapat saling bertatap muka.

Sekitar 20 menitan tim pengawas terlibat percakapan santai dengan kepala sekolah, pelatih upacara bendera dan bendahara sekolah. Sesaat tawa gelitik melimpah ruah memenuhi ruangan. Bahkan gema itu sampai terdengar ke kantor yang memang ruangannya berdampingan. Tak lama dari itu dua Pak tentara perwakilan dari Koramil Kedungwaru tampak pamit pulang terlebih dahulu. 

Barulah sesaat kemudian dewan asatidz SDIT Baitul Qur'an Tulungagung yang ada di kantor diinstruksikan untuk memasuki ruang jamuan tamu untuk mendengarkan beberapa pencerahan dan arahan dari Ibu Sutikah. Pencerahan dan arahan yang diberikan tidak berbeda jauh dengan kritik dan saran yang telah diberikan Pak Tentara perwakilan Koramil Kedungwaru sebelumnya. Kendati demikian terdapat juga poin penting dan berbeda. 

Beliau menegaskan tiga hal penting yang wajib dilakukan oleh dewan asatidz secara kontinuitas, yakni bagaimana cara untuk regenerasi petugas protokoler upacara, latihan baris-berbaris yang dimaksimalkan dan penyisipan lagu nasional wajib dalam upacara bendera. 

Pertama, perihal pentingnya regenerasi petugas protokoler upacara bendera. Jika merujuk pada pengamatan dan pengalaman yang ada terdapat dua cara untuk regenerasi petugas protokoler upacara bendera, yakni dengan sistem bergiliran dan sulam tambal. 

Regenerasi petugas protokoler upacara bendera dengan sistem bergiliran dewan asatidz dapat membuat jadwal petugas protokoler sesuai dengan jenjang kelas. Meski begitu jenjang kelas yang diutamakan (direkomendasikan) menjadi petugas protokoler upacara bendera adalah kelas atas yang dipandang lebih mudah diatur dan dikondisikan dengan baik. 

Melalui sistem bergiliran sesuai dengan jenjang kelas ini, setidaknya petugas protokoler upacara bendera memiliki cadangan jika sebagian yang lain berhalangan hadir. Di samping itu para siswa juga akan mempunyai kemampuan dan pengetahuan yang baik tentang perhelatan upacara bendera karena kerap dilatih dengan porsi yang sama. 

Sedangkan regenerasi petugas protokoler upacara bendera dengan sistem sulam tambal, pelatih upacara bisa mengombinasikan petugas protokoler dari jenjang kelas yang berbeda. Sebagai contohnya, pimpinan upacara diambil dari kelas 6, petugas pembaca Undang-undang Dasar 1945 dan doa dari kelas 5, petugas pembaca teks Pancasila, Drijen, dan pimpinan pasukan dari kelas 4. 

Melalui sistem sulam tambal ini para petugas protokoler upacara bendera akan jauh lebih efektif, disiplin dan bertanggung jawab. Hal ini disebabkan masing-masing petugas protokoler adalah representatif dari jenjang kelas mereka. Orang-orang pilihan yang dipandang mumpuni dan berkesempatan banyak berkolaborasi dengan kakak tingkatnya. Alhasil, sistem sulam tambal ini memberikan keuntungan personal dari segi pengalaman bagi para pengampunya. 

Lain halnya dengan latihan baris-berbaris (LBB). Latihan baris-berbaris menurut Ibu Sutikah dapat disiasati dan dimaksimalkan proses latihannya, salah satunya, dengan cara disisipkan dalam materi pelajaran PJOK. Keuntungan itu ditinjau dari mata pelajaran PJOK yang memang termasuk mata pelajaran untuk semua jenjang kelas. 

Status mata pelajaran PJOK yang demikian memudahkan proses latihan baris-berbaris yang mungkin dapat dilakukan oleh semua jenjang kelas secara merata. Alhasil, proses latihan baris-berbaris yang digalakkan dalam pelajaran PJOK dapat disempurnakan lebih lanjut melalui latihan persiapan upacara bendera. Penempaan merata yang berskala itu dipandang jauh lebih efektif. 

Sedangkan untuk upaya persiapan lagu nasional wajib dalam upacara bendera dapat disisipkan dalam mata pelajaran SBdP. Dalam mempelajari materi nada dan lagu, para siswa dapat difokuskan untuk mempelajari lagu-lagu nasional wajib. Lagu-lagu nasional itu lantas ditulis dan dinyanyikan bersama-sama hingga para siswa benar-benar hafal. 

Penyisipan lagu nasional ini sebenarnya tidak hanya bisa disisipkan pada mata pelajaran SBdP, namun juga dapat diaplikasikan ke dalam mata pelajaran umum lainnya. Misalnya saja dapat dijadikan sebagai apresiasi sebelum atau pun sesudah proses pembelajaran dihelat. 

Dengan mengimplementasikan tiga poin penting tersebut ke dalam sesi pelajaran, menurut Ibu Sutikah, proses perhelatan upacara bendera selanjutnya akan jauh lebih berkualitas, efektivitas dan efisiensi. Tidak hanya berkutat pada level mengugurkan tugas: terlaksana atau tidak, melainkan semua petugas protokoler upacara bendera juga akan mengalami peningkatan kualitas. Baik dalam hal regenerasi petugas, kedisiplinan dan penghayatan dalam prosesi upacara bendera. 

Tulungagung, 15 Maret 2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun