Masih di tahun yang sama, dua bulan berselang TPQLB Spirit Dakwah Indonesia Tulungagung kembali menghelat agenda out class yang kedua. Agenda out class kedua ini menjadikan destinasi wisata Bumi Perkemahan Jurang Senggani yang terletak di area hutan, Nglurup, Kecamatan Sendang, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur sebagai tujuan. Kebetulan destinasi wisata alam ini dibuka mulai pukul 08.00-17.00 WIB.Â
Alasan mendasar mengapa kami memilih Bumi Perkemahan Jurang Senggani sebagai lokasi out class representatif selanjutnya tidak lain karena didukung tiga faktor utama. Ketiga faktor tersebut yakni letak geografis mudah dijangkau, situasi mendukung--alam yang masih asri menghadirkan ketenangan dan kedamaian--dan keelokan paras alamnya yang dapat mematik geliat motivasi belajar. Alasan logis yang benar-benar selaras dengan tujuan utama dari agenda out class ini pula yang kemudian menjadi bahan pertimbangan.
Beberapa hari sebelum agenda out class kedua benar-benar dihelat, Mas Zakaria berusaha mengecek dan memastikan lokasi. Kunjungan itu tentu saja tidak berkutat pada kata sekadar melainkan memastikan, mengkonfirmasi dan memetakan sedetail mungkin ruang lingkup yang ada di sekitar destinasi wisata.
Mulai dari sarana dan prasarana, pelayanan ekstra, kontur tanah, harga tiket masuk plus parkir kendaraan hingga menerka kemungkinan lain yang akan terjadi di saat mendesak.
Setelah proposal dan konsep agenda yang kami buat dipandang fiks, akhirnya sekitar dua mingguan sebelum acara, rencana agenda out class kedua itu kami (dewan asatidz) komunikasikan secara dua arah: disampaikan kepada ketua yayasan dan wali santri. Komunikasi dua arah ini penting untuk dilakukan mengingat agenda out class berdiri di atas keterlibatan dua kehendak, tanggung jawab dan kemaslahatan bagi umat. Atas dasar itu pula kedewasaan dalam bersikap, mengambil keputusan dan siap menanggung risiko juga turut diperhitungkan dalam perhelatan agenda ini.Â
Di samping itu, hadirnya sikap transparansi, keterbukaan dan kesalingan antara dewan asatidz selaku panitia pelaksana dengan wali santri sangat diperhatikan karena menyangkut efektivitas dan efisiensi agenda yang sedang di depan mata.Â
Hanya dengan bertumpu pada asas-asas yang telah disebutkan di atas kekurangan perlengkapan ini dan itu akan dengan mudah tercukupi. Keputusan pun diketok, ketua yayasan dan wali santri menyetujui proposal genda out class kedua.
Sampailah kami di hari H. Minggu, 4 Agustus 2019 seluruh partisipan kumpul menjadi satu di musala Baitussalam. Adapun mekanisme pemberangkatan seluruh partisipan menuju lokasi tidak berbeda jauh dengan format agenda out class sebelumnya.Â
Kendaraan pribadi wali santri menjadi andalan utama. Bahkan saking tidak cukupnya kendaraan yang tersedia, ada beberapa wali santri dan panitia pelaksana yang lebih memilih menuju lokasi dengan mengendarai motor pribadinya.Â
Kurang lebih memakan waktu sekitar 1 jam-an untuk kami sampai di Bumi Perkemahan Jurang Senggani. Mas Zakaria sebagai ketua panitia pelaksana dengan sigap bernegosiasi dengan pihak pengelola destinasi wisata mengenai tiket masuk dan parkir. Sementara itu mobil-mobil mulai ditata rapih di parkiran. Semua perlengkapan yang dibutuhkan mulai dikeluarkan dan diusung menuju puncak area hutan Pinus.Â