Mohon tunggu...
Roni Ramlan
Roni Ramlan Mohon Tunggu... Freelancer, Guru - Pembelajar bahasa kehidupan

Pemilik nama pena Dewar alhafiz ini adalah perantau di tanah orang. Silakan nikmati pula coretannya di https://dewaralhafiz.blogspot.com dan https://artikula.id/dewar/enam-hal-yang-tidak-harus-diumbar-di-media-sosial/.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Apakah Saya Seorang Guru?

26 November 2022   13:52 Diperbarui: 26 November 2022   14:26 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Foto: Souvernir hari guru - dok. pribadi)

Setelah saya sampai indekos, souvernir itu saya buka. Dan ternyata souvernir itu berisikan baju batik model hem berukuran M. Ukuran yang sangat cocok dan sesuai dengan tubuh saya yang ramping. Satu pemberian yang sangat berharga bagi saya.  Meskipun pemberian ucapan selamat saja menurut saya sudah lebih dari cukup. Sementara pemberian barang itu sudah termasuk sesuatu hal yang "wah" bagi saya.

(Foto: Baju batik Souvernir - dok. pribadi)
(Foto: Baju batik Souvernir - dok. pribadi)

Selain baju batik, ada pula secarik kertas putih yang berisikan ucapan selamat yang sangat menyentuh. "Orang tua kami memberikan kami hidup dan engkau mengajari kami cara menjalaninya. Jasamu akan selalu kekal abadi wahai guru. Selamat hari guru. Syifa". "Terima kasih Syifa, semoga menjadi anak yang shalihah dan sukses dunia sampai akhirat. Tambah barokah belajarnya", celetuk saya dalam hati.

Dua hal yang saya amati nyentrik dari perayaan hari guru nasional tersebut, yakni para guru serempak menggunakan seragam batik kopri dan para siswa-siswi carut-marut berusaha menunjukkan cinta kasihnya secara ekspresif. 

Kendati telat, izinkan saya mengucapkan selamat kepada seluruh guru, utamanya kepada guru-guru yang telah membimbing saya menjadi sosok yang sekarang. Meski sampai detik ini saya tidak menyadari kalau saya sendiri ternyata berperan sebagai seorang guru.

"Selamat hari guru nasional. Pengabdianmu takan pernah mampu diukur dengan materi. Jasa dan namamu akan abadi dalam setiap kebaikan langkah kami. Dedikasimu tangan panjang peradaban negeri".

Tertanda yang papa tanpa seorang guru.

Tulungagung, 26 November 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun