Sabtu (29/10/2022) SDIT Baitul Qur'an Tulungagung menghelat kegiatan anjangsana tahfidz. Kegiatan anjangsana tahfidz merupakan program lembaga yang dihelat satu semester sekali. Adapun tajuk yang diusung pada kegiatan anjangsana tahfidz kali ini ialah Menyambung Ukhuwah dalam Dekapan Al-Qur'an.
Kegiatan anjangsana semester ganjil tahun akademik ini dilakukan di dua tempat: pertama di kediaman Ukhty Iffah Al-Wafa' (kelas 6) yang berlokasi di pondok pesantren Tahfiz Ar-Raudhah sedangkan lokasi kedua di kediaman akhy Rayhan (kelas 2).
Pembagian dua lokasi ini berdasarkan pertimbangan daya tampung: kapasitas tempat yang dituju dan kuantitas siswa-siswi SDIT Baitul Qur'an Tulungagung. Di lokasi pertama menampung kelompok kelas 4, 5 dan 6 sementara di lokasi kedua melibatkan kelompok kelas 1, 2 dan 3.
Dalam pelaksanaannya, acara dimulai dengan melaksanakan salat duha secara berjamaah, berdo'a dan melantunkan Asmaul Husna. Tatkala melafalkan Asmaul Husna posisi siswa-siswi dalam keadaan berdiri sembari melakukan gerakan tangan khusus yang menyimbolkan makna dari Asmaul Husna yang disebutkan.
Setelah selesai, siswa-siswi diinstruksikan untuk duduk rapi. Lantas acara dibuka secara resmi oleh salah seorang ustadz/ustadzah yang ditujuk sebagai petugas. Kebetulan, di lokasi pertama ustadz Biqi as-Saffah yang mengemban tugas untuk membuka acara.
Ustadz Biqi duduk di depan para siswa. Ia menjadi pusat utama. Sedangkan dewan asatidz lainnya duduk di depan memenuhi sisi kanan dan kiri ruangan.
Sementara di lokasi anjangsana tahfidz yang kedua diampu oleh ustadz Muhammad Ali Said (selaku ketua yayasan LPIT Baitul Qur'an Tulungagung) memberi muqaddimah acara. Hal itu tampak dari foto yang di-share dewan asatidz di grup WhatsApp dewan asatidz SDIT Baitul Qur'an Tulungagung.
Selanjutnya, para siswa dibagi menjadi tiga halaqah. Ketiga halaqah tersebut melakukan murroja'ah juz yang berbeda. Halaqah pertama murroja'ah juz 30. Halaqah kedua murroja'ah juz 29 sedangkan halaqah ketiga murroja'ah sesuai juz hafalan masing-masing: ada yang membaca juz 28 ada pula yang membaca juz 1.
Masing-masing halaqah kurang lebih berisikan 10-16 orang siswa/i. Alhasil, dengan jumlah itu setiap siswa membaca 1 surat, terkecuali juz 1 yang hanya membaca seperempat atau satu ruku' dari juz tersebut. Lain halnya dengan pelaksanaan anjangsana tahfidz di lokasi kedua yang fokus murroja'ah juz 30 dan melatih semaan.
Murroja'ah selesai. Shahibul bait menjamu partisipan anjangsana tahfidz dengan memaparkan profil pondok pesantren Ar-Raudhah. Mulai dari inspirasi nama, berdiri kapan, program lembaga, prestasi dan lain sebagainya. Dokumentasi perjalanan berdirinya pondok pesantren Ar-Raudhah tersebut dikemas dalam slide show photo ala power point dengan back sound lagu religi Opik.Â
Tak lupa sebelumnya, panitia membagikan brosur lembaga.Seusai pengenalan profil lembaga, siswa-siswi dihibur panitia dengan ice breaking permainan estafet bola. Teknisnya, Â siswa-siswi diinstruksikan untuk duduk membentuk lingkaran, lantas salah seorang panitia menyanyikan lagu balonku. Bola diestafetkan dari satu siswa ke siswa lainnya. Adapun jika nyanyian itu berhenti, maka siswa terakhir yang memegang bola disuruh maju.
Terhitung, ada sepuluh siswa-siswi yang berhasil maju ke depan ruangan. Masing-masing siswa-siswi tersebut spontanitas diberi satu pertanyaan dan yang bersangkutan harus mampu memberikan jawaban dengan benar dan tepat. Alhamdulillah, kesepuluh siswa-siswi mampu menjawab pertanyaan dengan benar dan tepat sehingga memperoleh hadiah dari panitia. Mereka duduk pada tempat semula.
Sebagai pamungkas acara, semua partisipan anjangsana tahfidz kompak foto bersama, bahkan beberapa santriwati pondok pesantren Ar-Raudhah pun sempat bergabung di tengah-tengah kita. Pada sesi foto bersama ini, ustad Biqi bertugas sebagai fotografer. Di samping itu ada juga mbak santriwati pondok pesantren Ar-Raudhah yang berperan sebagai sebagai fotografer.
Foto bersama selesai. Acara secara resmi ditutup kembali oleh ustadz Biqi dengan membaca do'a kafaratul majelis. Siswa-siswi diperkenankan meninggalkan acara, sementara di pintu gerbang shahibul bait sangat sibuk membagikan berkat (berkah khidmat). Panitia begitu jeli dalam mengamati setiap orang yang hadir, sehingga tidak ada satu orang pun yang pulang ke rumah dengan tangan hampa.
Harapan ke depannya: semoga melalui kegiatan ini siswa-siswi LPIT Baitul Qur'an Tulungagung--utamanya SDIT Baitul Qur'an Tulungagun-- tetap memiliki semangat yang tinggi dan motivasi yang kuat dalam menghafal Al-Qur'an. Sehingga mereka mampu menjadi cendekiawan muslim sekaligus hafidz-hafidzah yang berintelektualitas dan mengamalkan Al-Qur'an dalam kehidupan sehari-hari.
Tulungagung, 29 Oktober 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H