Mohon tunggu...
Roni Ramlan
Roni Ramlan Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar sejati, penulis dan pegiat literasi

Pemilik nama pena Dewar alhafiz ini adalah perantau di tanah orang. Silakan nikmati pula coretannya di https://dewaralhafiz.blogspot.com dan https://artikula.id/dewar/enam-hal-yang-tidak-harus-diumbar-di-media-sosial/.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menjadi Siswa yang Beradab

10 Oktober 2022   19:01 Diperbarui: 10 Oktober 2022   19:17 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin saja tindakan yang kita lakukan itu tampak sederhana dan biasa-biasa saja akan tetapi karena do'a yang kita panjatkan sebelumnya keberkahan dari aktivitas itu akan kita tuai dan rasakan di kemudian hari. Sama halnya tatkala kita belajar, dengan berdo'a terlebih dahulu mungkin saja tatkala penyampaian materi dalam proses pembelajaran tidak kita pahami sepenuhnya, akan tetapi karena keberkahan do'a yang ikhlas kita panjatkan, pemahaman itu akan datang dengan sendiri, meski melalui jalan yang tak pernah kita duga.

Bersungguh-sungguh dalam mencari ilmu

Poin penting selanjutnya yang wajib dimiliki oleh seorang pelajar adalah bersungguh-sungguh dalam mencari ilmu. Selaiknya siswa-siswi mengikuti seluruh rangkaian pembelajaran di sekolah dengan sungguh-sungguh dengan maksud hendak meninggalkan kebodohan dan menambah wawasan ilmu pengetahuan. 

Dengan bersekolah sejatinya setiap anak sedang jihad mengatasi ketidaktahuannya, menunaikan kewajiban sebagai seorang hamba dalam tholibul ilmi dari lahir sampai tutup usia kelak, dan sedang menyiapkan yang terbaik untuk masa depan masing-masing diri mereka sendiri. Sebab yang akan berproses jatuh bangun melewati setiap tahapan, menghadapi ujian hingga mencicipi hasilnya kelak adalah diri mereka sendiri bukan orang lain. 

Semua orangtua tentu akan merasa bangga, bahagia dan beruntung tatkala memiliki seorang anak yang senantiasa bersungguh-sungguh dalam mencari ilmu hingga akhirnya mencapai cita-cita dan kesuksesan di dunia maupun di akhirat. Hanya dengan bersungguh-sungguh dalam mencari ilmu kita akan mampu menuai hasil kerja keras kita. Sebab bersungguh-sungguh dalam mencari ilmu itu ibarat menyusun pondasi rumah yang kemudian menentukan seperti apa hasil, wujud-bentuk dan isinya. 

Kewajiban bersungguh-sungguh dalam mencari ilmu ini tidak hanya berlaku bagi seorang pelajar yang umumnya dikonotasikan kepada siswa-siswi melainkan juga berlaku bagi semua asatidz dan khalayak umum lainnya. Kenapa demikian? Sebab seorang manusia pada dasarnya akan menjadi bodoh dan hina tatkala berhenti belajar. Terlebih lagi, manusia tempatnya salah dan lupa. Mahalul khotho' wa nisyan. 

Tidak ada opsi lain untuk menjadi manusia seutuhnya, kecuali terus belajar menjadi pembelajaran sejati. Sebab hanya dengan menjadi pembelajar sejati diri kita akan terus diperbaiki, ter-uprage setiap waktu dan sadar diri. 

Menghormati dewan asatidz

Hal yang paling krusial dan penting untuk menjadi santri yang beradab adalah menghormati seorang guru (asatidz-asatidzah). Sebab guru adalah ibarat ranting-ranting pohon tersampaikannya ilmu kepada segenap siswa-siswi. Tanpa asatidz-asatidzah seorang siswa akan sukar mencari tahu, hilang arah dan jauh dari maksud yang hendak dituju.

Keridaan dan keikhlasan asatidz-asatidzah adalah kunci utama keberhasilan siswa-siswi mampu menangkap ilmu yang diajarkan di dalam kelas. Maka atas dasar itu semua selaiknya seorang pelajar menghormati dan memuliakan seorang guru. Ketika bertemu atau berpapasan di jalan ucapkan salam. Tatkala kita hendak menghadap utamakan sikap tawadhu' (andap asor; rendah hati), bertutur kata dengan sopan santun dan menampilkan senyuman. 

Melalui sikap menghormati dan memuliakan guru inilah siswa-siswi akan memperoleh pemahaman dan keberkahan atas tersampaikannya ilmu. Sebab guru yang baik akan senantiasa memanjatkan do'a, harapan, riyadhoh dan ikhtiar yang terbaik untuk semua anak didiknya tanpa terkecuali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun