Mohon tunggu...
Roni Ramlan
Roni Ramlan Mohon Tunggu... Freelancer, Guru - Pembelajar bahasa kehidupan

Pemilik nama pena Dewar alhafiz ini adalah perantau di tanah orang. Silakan nikmati pula coretannya di https://dewaralhafiz.blogspot.com dan https://artikula.id/dewar/enam-hal-yang-tidak-harus-diumbar-di-media-sosial/.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Godelan Sarung Kiayi

6 September 2021   14:37 Diperbarui: 6 September 2021   14:42 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Dokumentasi Pribadi

Kebiasaanku bersarung dan menutup mahkota lelaki dengan peci

Seperlima abad aku mendekap di penjara suci

Kedua tanganku lumpuh begitu jua dengan kaki
Mataku rabun, telingaku telah lama tuli
Terlebih hatiku sudah lama tertambat sosok sepuh kekasih Gusti

Bertahun-tahun jiwa-ragaku terpatri teruntuk taat dan mengabdi
Menyandarkan pengharapan hidup pada sarung sang kiyai
Banyak waktu yang kuhabiskan dengan; menata sandal, menciumi tangan, berebut barokah dan mengaji
Dan nyatanya kebodohanku selalu menganga tanpa henti

Dahagaku tak berujung pangkal tanpa terkecuali
Sementara toak-toak usang itu tak bosan-bosannya menjadi saksi
Di pelataran masjid komplek asrama itu parau suara pak Kiayi menyumplai petuah-petuah lentera hati

Jiwaku tenang seonggok makna kata telah kucari
Kitab baruku sudah tak perawan lagi
Banyak coretan di sana-sini
Sedang masalah mafhum, izinkan saya memilih gondelan sarung Kiyai.

Malang, 6 September 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun