lowongan kerja yang "srek" dengan gelar dan kemampuan ogah-ogahan berjabat tangan.
Bahkan aku sendiri tidak begitu yakin mampu mengingat sekaligus mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang telah kukeruk saat-saat duduk di bangku perkuliahan.
Sialnya, kini statusku menjadi pengangguran Ibu-bapakku kelimpungan
tetangga kiri-kanan, tak bosan-bosannya menjadikanku bahan olokan yang tak berkesudahan.Â
Sempat, satu waktu permusuhan datang ke hadapan
menawarkan keluargaku memutus tali persaudaraan dengan tetangga pemilik mulut ember yang bocornya keterlaluan.
Sumpah serapah sempat berhamburan
ingin menyumpal mulut ember tetangga dengan gaji pertamaku
mungkin karena sogokan, ia akan termakan caci maki sendiri yang dilolongkan ke setiap penjuru rumah dan halaman.Â
Esok hari keceriaan sempat membucah seujung kuku
seorang teman melayangkan posisi jabatan yang menjanjikan