Mohon tunggu...
Roni Ramlan
Roni Ramlan Mohon Tunggu... Freelancer, Guru - Pembelajar bahasa kehidupan

Pemilik nama pena Dewar alhafiz ini adalah perantau di tanah orang. Silakan nikmati pula coretannya di https://dewaralhafiz.blogspot.com dan https://artikula.id/dewar/enam-hal-yang-tidak-harus-diumbar-di-media-sosial/.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Dari Membuat Sinopsis hingga Menuai Hikmah yang Berlapis

1 September 2021   20:43 Diperbarui: 1 September 2021   20:58 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Dokumentasi Pribadi

"Dalam hidup, terkadang kita menjadi lebih dewasa tatkala mewujudkan amanah yang diterima", Dewar Alhafiz.

Sebuah Pengakuan

Alhamdulillah, hari ini saya berhasil menuntaskan tugas membuat sinopsis buku antologi ke-2 Sahabat Pena Kita cabang Tulungagung. Buku antologi itu berjudul Jalan Terjal Menulis Buku. Amanah membuat sinopsis ini sebenarnya telah diembankan kepada saya sekitar dua pekan yang lalu. Terhitung, semenjak hasil rapat di antara "penggemuk" SPK Tulungagung telah ditetapkan.

Jujur saja, secara pribadi saya sendiri tidak piawai dalam urusan membuat sinopsis. Terlebih lagi, status saya masih bertahan sebagai amatiran yang belum melahirkan anak ideologi yang mampu dibanggakan dan dielu-elukan seperti halnya khalayak teman. Dan itu, adalah PR besar saya yang semoga di tahun ini terpecahkan.

Harapan itu tentu bukan sekadar bualan yang menguap lantas hilang, melainkan satu titian proses panjang yang akan terwujud melalui kerja keras. Meski demikian, besar harapan saya, keadaan kebelet itu bukan semata-mata tabdir madzmum yang dibarengi sikap kemrungsung (gelisah dan ingin lebih), melainkan semoga termasuk tabdir mathlub (yang diharuskan).

Dalam proses penulisan sinopsis tersebut saya sempat dibuat insecure dengan isian kata pengantar yang disajikan oleh pembina SPK pusat sekaligus mentor dan tokoh panutan bagi semua anggota SPK cabang Tulungagung, prof. Nginun Naim.

Bagi saya, kata pengantar dengan judul Meraih Kenikmatan Menulis yang beliau berikan benar-benar terasa hidup dan berbobot. Terlebih lagi tatkala beliau mengulas balik  pengalaman kesuksesan menulis J.K. Rowling (penulis novel mega spektakuler dan best seller, Harry Potter) melalui karya Indra Ismawan yang berjudul Kisah Sukses J.K. Rowling di Balik Proses Penulisan Harry Potter (2004) dan empat formula menulis ala Naning Pranoto dalam bukunya yang berjudul Creative Writing (2011).

Dua sumber otoritatif yang berhasil menjadikan diri setiap pembacanya berkali-kali menelan empedu sekaligus merasa tercambuk dan tercabik-cabik dalam urusan kegigihan menulis.

Keadaan yang menciutkan nyali itu turut disempurnakan dengan kata pengantar yang disampaikan oleh ketua SPK cabang Tulungagung, Om Thoriq (sapaan akrab). Dengan tegas, isi kata pengantar Om Thoriq menyinggung, bahwa tidak semua kontributor tulisan dalam buku Terjal Menulis Buku itu pada kenyataannya telah menerbitkan buku solo. Tentu, tanpa harus berkoar-koar sontak saya merasa menelan empedu yang kedua kalinya. Dan ini menjadi catatan tersendiri bagi saya.

Meski merasa tertampar dan menelan empedu berkali-kali serta merasa tidak pantas, namun saya tetap bersikukuh menunaikan apa yang menjadi tanggung jawab saya secara pribadi. Selebihnya, masalah hasil semoga saja mencapai kondisi yang terukur.

Terakhir, sedangkal pengetahuan saya, terdapat empat ciri utama sebuah tulisan layak disebut sinopsis. Pertama, tulisan itu harus padat dan jelas. Dalam artian harus menggunakan pilihan kata yang tepat dan tetap hidup (mengalir sesuai dengan PUEBI, EYD dan KBBI) dan bermakna.

Kedua, singkat. Singkat di sini berarti tidak terlalu panjang, sebab dalam pembuatan sinopsis buku ada batas minimal dan maksimal kata.

Ketiga, tulisan itu harus benar-benar representatif. Dengan kalimat yang padat dan singkat, kita harus mampu membuat abstraksi yang mencerminkan isi buku secara umum. Sehingga pembaca bisa menangkap gambaran besar orientasi buku tersebut.

Sementara yang terakhir, kalimat yang digunakan harus memberikan kesan semenarik mungkin dan memancing timbul rasa penasaran. Sebab, hanya dengan memberikan kesan yang menarik dan mempermainkan rasa penasaran pembaca sebuah buku akan laris manis di pasaran. Dan itu penting untuk marketing produk.

Akhir kata, supaya tulisan ini tidak menimbulkan kesan canggung dan megek dalam pembahasan, di bawah ini saya cantumkan sinopsis untuk buku Jalan Terjal Menulis Buku.

Sinopsis yang saya buat

Jalan melahirkan buku terkadang terjal dan berliku. Itu artinya di balik terbitnya buku akan selalu ada cerita menarik yang menjadi "bumbu rahasia" mengapa sang penulis harus bahagia, merasa "plong" dan lega.

Sayangnya, kita kerap mendapati "bumbu rahasia" itu lebih banyak dipendam dan dinikmati sendiri oleh penulis. Tampaknya khalayak sepakat dengan asumsi yang telanjur beredar, bahwa membicarakan tentang "bumbu rahasia" itu adalah persoalan yang tabu.

Dalam upaya menerjang status ketabuan "bumbu rahasia" menerbitkan buku secara leluasa itulah buku yang berjudul Jalan Terjal Menulis Buku hadir ke hadapan Anda. Tidak hanya fokus menampilkan satu-dua pengalaman, perjuangan, dan motif personal dalam menulis buku, melainkan menyuguhkan dua puluh enam cerita secara sekaligus.

Uniknya, himpunan cerita dalam buku ini dikemas dengan bahasa yang reflektif dan melibatkan kesadaran diri bahwa menjadi penulis harus siap dikategorikan sebagai makhluk yang langka. Terlebih, permainan rasa dan makna akan terasa sangat kental di setiap judul tulisan yang sudah tertuang di dalamnya.

Lantas seperti apa para penulis mengatasi batu sandungan yang mengitarinya? Kegagalan, problem intern dan kondisi externalities, merumuskan orientasi menulis, hingga geliat penanya berhasil mewujud karya utuh. Temukan semua jawabannya di dalam buku ini. Tugas Anda hanya dua: mengoleksi dan membaca buku ini hingga tuntas.

Salam penutup dan pengharapan

Dari proses pembuatan sinopsis buku ini, setidak saya bisa belajar banyak tentang kepercayaan, tanggung jawab dan alur menetaskan buku. Sehingga, pembelajaran ini mampu menjadi bekal saya tatkala menapaki proses panjang melahirkan buku.

Besar harapan saya, ini bukan amanah yang terakhir dalam pembuatan sinopsis buku, justru di waktu yang lain saya berharap; semoga pengalaman ini menjadi batu loncatan yang baik untuk rutinnya membuat sinopsis buku selanjutnya. Terlebih-lebih, sinopsis itu ditujukan untuk melengkapi buah pena saya sendiri. Amin.

Sekian dan terimakasih. Semoga bermanfaat.


Tulungagung, 1 September 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun