Kalau saja itu masih belum cukup, tampaknya kita harus berikhtiar dengan membaca bukunya Erich Fromm yang berjudul "Teh Art of Listening", ditambah dengan buku "Seni Memahami" milik F. Budi Hardiman.
Harap diingat; "mulutmu harimaumu". Salah satu senjata paling tumpul dan lembek yang mampu menumpahkan darah dan kehancuran diri sendiri dan harmoni cinta di alam semesta adalah lidahmu sendiri.
Oleh karena itu, mari kita sama-sama tabayyun terhadap masing-masing diri kita sendiri. Mari menata setiap sikap dan perkataan tatkala bersilaturahim kapan dan dimana pun itu terjadi. Hilangkan toxic dalam membangun relasi.Â
Bersambung...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H