Nah, penasaran kan? Seperti apa jawaban singkat saya. Jawaban yang saya lontarkan sesederhana tulisan di bawah ini.Â
**
Seandainya saya jadi menteri pendidikan, ada tiga aspek penting yang harus diperhatikan, ditindaklanjuti dan ditingkatkan untuk lebih baik lagi.
Tiga aspek tersebut, yakni sumber daya manusia yang ada, sistem pendidikan dan sarana-prasarana.Â
Pertama, sumber daya manusia yang ada tersebut meliputi pendidik, orang tua dan anak didik. Ketiga Sumber daya manusia tersebut harus bersinergi untuk mewujudkan cita-cita luhur (tujuan daripada pelaksanaan pendidikan itu sendiri).Â
Dimulai dengan saling mengenal, saling berhubungan dan mengerti apa bakat minat serta potensi yang dimiliki oleh masing-masing anak didik. Mengarahkan untuk mengenyam pendidikan sesuai dengan potensi dan bakat minat yang mereka miliki.Â
Sementara anak didik fokus dengan mengembangkan potensi dan bakat minat yang mereka senangi, pendidikan dan orangtua terus melakukan perbaikan diri, mengontrol dan mendukung penuh proses kreatif dan inovatif yang anak didik miliki. Sebab tingkat keberhasilan anak didik banyak bergantung pada lingkungan sekitar.Â
Kedua, meninjau kembali tatanan sistem pendidikan yang ada dalam dunia pendidikan. Misalnya, memposisikan kurikulum sesuai dengan kebutuhan mendidik anak didik yang fokus sesuai dengan potensi dan bakat minat yang mereka gemari.
Dalam hal ini, tentu tidaklah mudah. Perlu melakukan survei, uji coba hingga mendapatkan hasil yang maksimal, sebelum kurikulum itu diterapkan pada satu lembaga. Tidak menutup kemungkinan, pembelajaran dilakukan di ruang yang tidak terbatas. Misalnya di alam terbuka, museum, dan lain sebagainya.
Intinya sistem pendidikan itu disesuaikan dengan kebutuhan pengembangan potensi diri masing-masing anak didik. Sehingga monoton dan menjenuhkan. Sangat mungkin pula dalam setiap pertemuan mata pelajaran menggunakan pendekatan dan penyampaian materi yang berbeda.Â
Sedangkan untuk sarana dan prasarana, seharusnya setiap siswa mendapatkan fasilitas yang sama. Artinya sekolah, bisa saja melakukan MOU sedini mungkin dengan banyak lembaga yang nantinya mampu menyalurkan potensi dan minat siswa yang telah terbentuk.Â