Atas dasar itu pula, sampai di sini, saya pun mulai berusaha memahami diri saya pribadi, bahwa menulis pun terkadang banyak dipengaruhi oleh kondisi mood dan upaya keras kita untuk mau berlatih terus-menerus. Mengapa harus terus-menerus? Sebab istilah Jawa menyebutkan; "witing tresno jalaran soko kulino", (cinta tumbuh karena terbiasa). Saya meyakini bahwa rumus itu berlaku pula dalam persoalan tulis-menulis, utamanya tatkala kita hendak menjadi penulis handal yang produktif.
Ah, meskipun demikian, bukan berarti dalam aktivitas menulis sendiri hanya berbicara banyak tentang kuantitas kata, adanya aksi nyata dalam berproses secara kontinuitas itu adalah ide gila yang tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang dengan sengaja.Â
Tertanda tukang curhat.
Tulungagung, 12 April 2021.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H