Tak henti-hentinya doa terbaikmu melangit mengentuk-ngetuk mihrab Tuhan teruntuk keselamatanku
Ibu,
Kini dalam rentamu aku sungguh berdosa jarang menyapamu
Bahkan jarak menjadi orang ketiga yang menghalangi persuaan hangat di pagi, siang, sore dan tatkala malam menjadi tamu
Dan seterusnya tetap begitu
Maafkanlah anakmu
Aku adalah bagian rapuhmu
Nasihat-nasihat dan tutur katamu mengukuhkan kelemahanku
Sementara engkau melulu sibuk menimang-nimang apa yang terbaik untuk kehidupanku
Sosokmu adalah ranum di pelupuk senjaku
"Selamat hari Ibu", ya Bu.