Mohon tunggu...
Roni Ramlan
Roni Ramlan Mohon Tunggu... Freelancer, Guru - Pembelajar bahasa kehidupan

Pemilik nama pena Dewar alhafiz ini adalah perantau di tanah orang. Silakan nikmati pula coretannya di https://dewaralhafiz.blogspot.com dan https://artikula.id/dewar/enam-hal-yang-tidak-harus-diumbar-di-media-sosial/.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kelaki-lakian

16 Oktober 2020   15:27 Diperbarui: 16 Oktober 2020   15:30 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan bahasa apa aku harus mengeja jenis kelamin

Semua kupandang dalam kelaki-lakian

Khalayak orang sibuk mendefinisikan

Budaya patriarkal banyak menerjemahkan

Cara pandang maskulin ramai-ramai ditegakkan

Ruang-ruang tersesaki politik keberingasan

Beradu padan warna-warni naik pitam

Semua berbicara tentang kekuasaan tanpa pengecualian tajam

Cukup panjang nan kian mencekam

Dua sisi pelipis kutub kini semakin buram

Tak pernah ada koreksi mendalam

Serba luput menyutat ketergantungan atas hujam

Semakin hari menjingjit kelam

Di paruh waktu segelintir orang bertanya tentang riwayat perempuan

Namun tak pernah kunjung terpuaskan

Tak ada pula tingkat kejelasan mapan

Semua gertak dan gambaran tersulam dalam keabu-abuan

Sempurna dalam bualan

Tersipu-sipu dalam kesemuan

Berapi-api menjelma karena riak kepentingan

Terpapah telunjuk bahasa tuan

Lantas ke mana aku harus mencari muara kebenaran?

Tentang puan dan siklus peradaban

Soal identitas dan kepemilikan

Terkait pengakuan beserta kewarasan

Bagaimanapun kesibukanku kini menyangkut sangsi perihal keberadaan

Ironis menentukan timbangan kejujuran seraya diliputi keraguan

Riskan menerawang kepercayaan

Sebab akibat ludes terjual di pasaran

Dan detik ini semuanya kembali terngiang-ngiang

Mengada-mengada pun tak pernah sungguhan dilarang

Bukankah kita manusia yang bertubi-tubi malang?

Yang selalu membisu dalam kalang

Aku yang telanjur menyusun imaji dalam banyak kebimbangan

Sedang mungkin tak keterlaluan,

Bila menuang sederet tanya mengenai ketidakpantasan

Antara transaksi ego dan masa depan

Tulungagung, 16 Oktober 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun