Selanjutnya engkau kukuhkan kebenaran pandanganmu dengan menyitir satu-dua firman
Kau tunggangi dalil Naqli itu sesuai kepentingan
Engkau kelabui kejahatanmu mengatasnamakan titah Tuhan
Engkau jadikan sakralitas dalil-dalil itu berbicara tentang kebohongan
Di manakah letak ketaqwaanmu wahai kawan?
Bagaimanapun yang kau cetuskan hanya membual tentang kebobrokan dan kedustaan
Itulah yang kusebut akal bulus, tipu muslihat yang memperdayakan.
Ingat kawan,
Tak perlu kau telan mentah-mentah apa-apa yang telah kusebutkan
Cukup direnungkan dalam kesendirian terliput niat tulus berlambar keinsyafan
Dunia yang kita injak ini hanya wujud distorsi kefanaan
Kesejatian dirimu hanyalah sedang berada di alam persinggahan
Tanah yang kusebut sebagai tempat rantauan
Tertanda hamba-Mu yang hina dina,
Tulungagung, 8 Juli 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H