Dengan memperhatikan nilai laba bersih per saham dasar (earning per share) terakhir, nilai buku (book value per share) dan juga mempertimbangkan laju pertumbuhan di angka konservatif 10% dan inflasi 8%, maka diperoleh harga wajar untuk ASII sebesar 8.527, UNTR 25.499, AUTO 4.714, AALI 20.579, BNLI 3.193 dan ASGR di 2.452. Dari angka-angka yang diperoleh dan dibandingkan dengan harga penutupan terakhir, terlihat bahwa BNLI memiliki potential upside yang masih besar dibanding saudara-saudaranya. Setelah itu menyusul UNTR, AUTO, ASGR dan ASII. Adapun AALI, sebagai dampak dari kenaikan CPO belakangan ini, harganya sudah tergolong premium dan sudah melebihi harga wajarnya untuk saat ini.
Kode
Last
Fair
MoS
AALI
27.600
20.579
-34.1%
ASII
7.025
8.527
17.6%
AUTO
3.795
4.714
19.5%
ASGR
2.000
2.452
18.4%
BNLI
1.300
3.193
59.3%
UNTR
20.000
25.499
21.6%
Last = Harga penutupan terakhir (6/3), Fair = Harga wajar saham, MoS = Margin of Safety
Secara teknikal, jika melihat grafik perkembangan harga setahun terakhir, saham ASII sedang menguji resisten terdekat di 7078 dengan support kuat di 6700. Bila resistence ini berhasil ditembus, maka ASII akan mencoba level 7544 sebelum ke harga tertinggi setahun ini di level 8300. Sementara itu, AALI telah berhasil menembus harga tertinggi baru dalam setahun ini. AALI berhasil menorehkan harga baru di 27850 dengan support kuat di 24369. Bila support ini ditembus, bukan tidak mungkin akan mencoba support berikutnya di 22215 atau bahkan 20475. Senada dengan AALI, UNTR dan ASGR juga sedang berusaha mendekati harga tertingginya dalam setahun ini. UNTR misalnya, saham alat berat ini sedang menguji harga tertinggi baru bila berhasil menembus 21.200 dan support di bawahnya berada di level 19418, kemudian 18315. ASGR juga sedang mencoba kembali menciptakan harga tertinggi baru di atas 2050, dengan level 1844 sebagai support.
Kontrarian dengan teman-temannya, saham grup Astra yang sedang berada di area bottom adalah BNLI dan AUTO. BNLI berada di kisaran 1300-an, dengan 1500 sebagai resistence kuat, dan support di 1200. Demikian juga dengan AUTO yang sedang mencoba resistence 3873. Bila level ini ditembus, maka level-level berikutnya yang akan dijajal adalah 4045, 4217, dan 4775.
Seperti dilansir dalam laporan tahunan terakhir, Astra pertama kali didirikan sebagai perusahaan perdagangan di sebuah ruang kecil di Jakarta pada tahun 1957. Astra telah berkembang menjadi salah satu perusahaan terbesar nasional yang diperkuat dengan 185.580 orang karyawan di 170 perusahaan termasuk anak perusahaan, perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities. Astra sampai saat ini melayani berbagai aspek kehidupan masyarakat Indonesia melalui 6 bidang usahanya, yang terdiri dari: Otomotif, Jasa Keuangan, Alat Berat dan Pertambangan, Agribisnis, Infrastruktur dan Logistik, serta Teknologi Informasi. Pada tahun 1990, Astra mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Kapitalisasi pasar Astra pada akhir Januari tahun 2014 sebesar Rp 260,1 triliun. [amsi]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H