Bersenang-senanglah, karena hari ini yang kan kita rindukan di hari tua. Sebuah Kisah Klasik untuk Masa Depan.
Bersenang-senanglah, karena masa ini yang kan kita banggakan di hari nanti, Sebuah Kisah Klasik untuk Masa Depan.
Lirik lagu milik Sheila on Seven ini masih hafal sampai sekarang. Pesannya pun masih terasa. Bahwa melalui hidup dengan senang itu penting. Kita tidak akan kembali ke masa dimana kesempatan untuk bersenang-senang itu langka.
Hidup ini hanya sebentar saja, jangan dilalui dengan bersedih hati, apalagi sibuk dengan apa yang tak kita miliki. Alhasil kita hanya akan merasa menjadi manusia paling tidak beruntung di dunia.
Maka bersenang-senanglah!
Namun sayang, kata bersenang-senang kadang dikonotasikan dengan hal negatif. Pesta pora, minum-minum, dan sejenisnya yang mengarah pada kebahagiaan semu tanpa makna.
Padahal banyak cara yang bisa dilakukan untuk bersenang-senang tanpa harus mengesampingkan makna. Kita bisa menjadi diri sendiri dengan menyalurkan hobi kita. Nah, bagi orang yang punya hobi menulis, meluapkan ide atau cerita dalam tulisan menjadi salah satunya.
Layaknya hobi yang lain, menulis dapat memberikan kesenangan dan ketenangan batin bagi pelakunya. Dengan menulis ada hasrat penulis yang tercurahkan yang tak bisa disalurkan dalam kegiatan lain.
Bagi saya pribadi menulis adalah ajang untuk bersenang-senang. Paling tidak ada empat kesenangan yang saya rasakan dari menulis.
Kesenangan pertama
Sayaya bisa mencurahkan semua hal dalam tulisan. Ide, kisah, pengalaman, dan imajinasi bahkan aktivitas sehari-hari bisa menjadi bahan dalam tulisan.