Menulis saya anggap sebagai teman yang selalu setia mendengarkan apapun yang yang diutarakan. Terlebih saat ini semua dipermudah. Tak perlu pena apalagi mesin tik untuk menulis. Cukup menggunakan ponsel saja, semua dapat ditulis.
Kesenangan Kedua
Yaitu saat ada yang membaca tulisan kita.
Mungkin sebagian orang yang membuat tulisan hanya sebagai ekspresi diri sendiri saja. Tak perlu ada yang membaca, atau bahkan tak mau tulisannya dibaca orang lain, hanya konsumsi pribadi.
Hal itu tidak mengapa, sah-sah saja. Akan tetapi bukankah sayang, siapa tahu tulisan kita bisa bermanfaat untuk orang yang membaca?
Contohnya, saya sering mencari resep makanan di salah satu aplikasi yang isinya kebanyakan ibu-ibu. Mereka dengan senang hati membagikan resep buatannya sebagai rujukan bagi orang lain.
Seperti mereka yang bangga jika tulisannya dibaca orang lain, saya pun demikian. Pernah membuat tulisan bertema komedi lalu menuai banyak komentar yang menunjukkan bahwa mereka terhibur, saya pun senang dibuatnya.
Kesenangan yang Ketiga
Yaitu saat dapat rupiah dari menulis.
Ah, siapalah saya ini? Hanya penulis abal-abal yang selalu bermimpi untuk menjadi terkenal lalu hidup senang tak kekurangan.
Saya rasa mimpi tadi tak berlebihan. Tak ada salahnya jika seseorang menulis memang untuk mengais rezeki. Meski terkesan materialistis, tapi hal itu sangat manusiawi.