Mohon tunggu...
Ahmad Saukani
Ahmad Saukani Mohon Tunggu... Administrasi - pensiun bukan lantas berhenti bekerja

pensiun bukan lantas berhenti bekerja

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Fahri Hamzah Bakalan Makin Jauh dari Senayan

3 Januari 2024   11:40 Diperbarui: 3 Januari 2024   13:39 855
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
fahri hamzah (dari kompas.com)

Fahri Hamzah. Ada semacam harapan terhadap sosok satu ini. Sepak terjangnya di dunia perpolitikan tanah air banyak menuai simpati terutama dikalangan yang dianggap besebrangan dengan pemerintah.

Fahri Hamzah dikenal sebagai salah seorang politisi yang paling lantang di tanah air, Fahri tidak kenal lelah meneriakan tentang reformasi agar Indonesia menjadi negara yang demokratis.

Bersama Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sempat menduduki jabatan Wakil Ketua di Komisi III DPR RI. Berikutnya pada priode 2004/2009 tokoh kita ini berhasil kembali terpilih dan semakin eksis sebagai anggota Dewan, Fahri Hamzah semakin lantang.

Kebijakan-kebijakan Jokowi yang dianggap melenceng Fahri Hamzah tidak ada kata lelah untuk terus mengkritisinya. IKN salah satunya. Proyek kebanggaan Jokowi yang termasuk proyek strategis nasional ini tidak luput dari kritiknya.

Mentri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti adalah salah satu angota Kabinet Jokowi yang salah satu kebijakannya sempat dilabrak oleh Fahri Hamzah. Aksi fenomenal Mentri Susi adalah menenggelamkan kapal pelaku ilegal fishing; kebijakan tersebut yang antara lain diprotes Fahri Hamzah. Menurut Fahri Hamzah Mentri Susi melakukan pengotoran laut.

Fahri adalah tokoh ideal menjadi harapan banyak orang untuk memimpin negri ini berikutnya. Tapi itu dulu....

Masyarakat menyaksikan; ketika jabatan sudah tidak lagi dipundaknya Fahri Hamzah bukan lagi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, sang tokoh ini seperti menjilat ludahnya sendiri.

Rupanya situasi dan waktu sudah membawanya pada satu titik perubahan; perubahan yang mengecewakan banyak orang.

Fahri Hamzah yang dulu-dulu terkesan memusuhi Jokowi kini berbalik merangkul Jokowi. Pada pemilu/pilpres (2024) ini Fahri Hamzah bersama Partai Gelora berdiri di barisan Koalisi Indonesia Maju yang mengusung Prabowo Subianto sebagai capres bersama Gibran Rakabuming sebagai cawapres.

Hari hari dipenghujung tahun sampai hari hari awal tahun ini (2024) adalah hari hari dimana Fahri Hamzah sibuk menuai hujat. Sudah menjadi hukum alam "siapa menabur dia akan menuai". Seperti itulah situasinya dipenghujung tahun Fahri Hamzah harus menuai dari apa yang dia tabur.

Orang sibuk menyambut tahun baru sementara Fahri sibuk menuai hujat. Banyak politisi, bahkan masyarakat kebanyakan yang mengkritisinya lantaran pernyataanya yang dianggap konyol.

Pemilu/pilpres yang prosesnya sedang berjalan; tiga pasang kontestan pilpres sedang sibuk berusaha menjaring suara. Fahri Hamzah menawarkan satu opsi nyeleneh; Fahri dengan alasan yang dianggap absur mengajak masyarakat untuk secara aklamasi memilih salah satu pasangan saja.

Dari sebab itulah tokoh kita satu ini menuai hujat.

Sebelum pemilu/pilpres (2024) resmi diumumkan beberapa lembaga survei memperkirakan beberapa partai peserta pemilu satu diantaranya Partai Gelora tidak akan lolos ke Senayan. Artinya Partai Gelora gagal menjaring suara minimum secara nasional untuk penentuan perolehan kursi DPR.

Mendirikan Partai Gelora bersama antara lain Anis Matta yang pernah sama eksis bersama Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tentu saja Fahri Hamzah punya target. Targetnya yang paling mungkin adalah kembali eksis di parlemen.

Dan sejarah mencatat ketika proses pemilu/pilpres (2024) sedang berjalan Fahri Hamzah malah membuat statemen blunder yang berbuntut hujatan. Hal ini adalah satu keniscayaan yang membuat Partai Gelora dan Fahri Hamzah bisa jadi akan makin jauh dari Senayan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun