Mohon tunggu...
Ahmad Saukani
Ahmad Saukani Mohon Tunggu... Administrasi - pensiun bukan lantas berhenti bekerja

pensiun bukan lantas berhenti bekerja

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Obelix Sea View, Satu Lagi Obyek Wisata Tepi Laut di Yogyakarta

11 Desember 2023   14:20 Diperbarui: 11 Desember 2023   14:37 889
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Obelix Sea View, Satu Lagi Obyek Wisata Laut di Yogyakarta

Semula ada rasa ragu ikut serta wisata ke Yogya kali ini, bukan tanpa sebab. Fenomena klitih yang sempat merebak di Yogyakarta. Orang tahu ini fenomena yang mengerikan tentunya. Kedua rencana kunjungan ada diantaranya yang pernah saya kunjungi.

Tapi akhirnya saya beserta istri memutuskan untuk ikut serta. Fenomena klitih saya rasa tidak perlu amat dikhawatirkan, yang belakangan hari bahkan mulai meredup. Lainnya ingin jeda suasana keseharian. Dan yang istimewa wisata Yogya kali ini ada hal menarik yakni ada rencana kunjungan ke destinasi wisata baru di Yogyakarta. Obelix Sea View.

koleksi (pribadi)
koleksi (pribadi)

Perjalanan dihari kedua Jumat pagi kami mengunjungi Keraton Yogyakarta yang terletak di Jl Rotowijayan sekitar 2 klimeter dari Stasiun Tugu. Keraton Yogyakarta pun baru kali ini saya mengunjunginya.

Keraton Yogyakarta atau Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat merupakan istana resmi Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Keraton ini didirikan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono I pada tahun 1775. Keraton ini adalah pecahan dari Keraton Surakarta Hadiningrat dari Mataram Islam Surakarta (Kerajaan Surakarta) dari akibat perpecahan Mataram Islam dengan Perjanjian Giyanti. Luas Keraton mencapai 144 hektar sedang luas Kedaton atau Inti Keraton mencapai 13 hektar. (disingkat dari wikipedia)

Tidak banyak bisa saya ceritakan suasana di Keraton Yogyakarta kacuali kondisi area Keraton yang masih tampak asri dan bangunan-bangunan bagian Keraton yang masih sangat terawat.

suasana depan keraton yogyakarta (pribadi)
suasana depan keraton yogyakarta (pribadi)

Setelah makan siang dengan hidangan sup ayam Kadipura yang sudah terkenal diseputaran Yogyakarta sesuai dengan rencana kami berangkat ke satu obyek wisata yang masih terbilang baru di Yogyakarta yang disebut Obelix Sea View.

Sudah banyak obyek wisata pemandangan laut di Yogyakarta, satu diantaranya Heha Sky View, Teras Kaca pantai Nguluran yang kami pernah mengunjunginya.

Selalu saja ada yang baru di Yogyakarta. Dan Obelix Sea View adalah obyek wisata pemandangan laut yang paling anyar di Yogyakarta. Baru tiga bulan lebih, menurut salah seorang karyawan pengelolanya.

Sekitar jam dua seperampat rombongan kami tiba di lokasi. Lokasi Obelix Sea View ada di daerah perbukitan tepi pantai, untuk tiba dilokasi pengunjung harus melalui Jalan Paralayang yang kondisinya menanjak cukup ekstrim serta berkelok kemudian turun dan menanjak lagi. Itu sebab kendaraan yang digunakan harus dipastikan dalam kondisi prima. Secara umum kondisi jalan cukup baik.

koleksi jln sehat palmerah (pribadi)
koleksi jln sehat palmerah (pribadi)

Setelah melewati tiket masuk pengunjung langsung disuguhi pemandangan yang luar biasa, kaki langit yang bersentuhan dengan permukaan laut. Beragam spot poto yang hasilnya pantas untuk dipajang di media sosial, orang bilang spot yang istagramable. Dan kelebihannya di Obelix Sea View, ambil gambar hampir disetiap sudut tidak diambil bayaran, entahlah untuk kedepannya.

Beberapa langkah berikutnya pengunjung disuguhkan panggung terbuka, pengunjung bisa menikmati pertunjukan dengan tempat duduk setengah melingkar serupa kolesom. Panggung ada di posisi bawah dengan latar belakang pemandangan laut terbuka yang cukup pantastis.

koleksi jln sehat palmerah (pribadi)
koleksi jln sehat palmerah (pribadi)

Sekitas pukul tiga seperampat ketika pengunjung mulai mengalir mulai pula pertunjukan life music. Musik yang menghentak mengundang pengunjung saya lihat dari kejauhan mulai turut bergoyang. Dialog hangat antara pemusik dan pengunjung membuat suasana semakin mengasyikan. Beberapa pengunjung ada yang ikut menyumbangkan suaranya.

Sayang kami tidak bisa berlama-lama lagi; emak-emak dan para bocil yang mulai kelelahan, itu sebabnya. Sekitar jam lima ketika sinar mata hari mulai menguning kami meninggalkan Obelix Sea View. Kami tidak sempat menyaksikan "sunset" fenomena indahnya suasana mata hari tenggelam ditelan laut.

Sekitar satu jam perjalanan sebelum kembali ke Hotel perjalanan kami ditutup dengan santap malam di Sate klatak yang sudah beken dikalangan petualang kuliner. Saya pesan tongseng kambing disantap dengan nasi hangat dilengkapi sambal kecap dan disempurnakan oleh krupuk gurih. Rasanya ternyata memang mengantar tidur kami lebih nyenyak.

sate klatak (pribadi)
sate klatak (pribadi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun