Selalu saja ada yang baru di Yogyakarta. Dan Obelix Sea View adalah obyek wisata pemandangan laut yang paling anyar di Yogyakarta. Baru tiga bulan lebih, menurut salah seorang karyawan pengelolanya.
Sekitar jam dua seperampat rombongan kami tiba di lokasi. Lokasi Obelix Sea View ada di daerah perbukitan tepi pantai, untuk tiba dilokasi pengunjung harus melalui Jalan Paralayang yang kondisinya menanjak cukup ekstrim serta berkelok kemudian turun dan menanjak lagi. Itu sebab kendaraan yang digunakan harus dipastikan dalam kondisi prima. Secara umum kondisi jalan cukup baik.
Setelah melewati tiket masuk pengunjung langsung disuguhi pemandangan yang luar biasa, kaki langit yang bersentuhan dengan permukaan laut. Beragam spot poto yang hasilnya pantas untuk dipajang di media sosial, orang bilang spot yang istagramable. Dan kelebihannya di Obelix Sea View, ambil gambar hampir disetiap sudut tidak diambil bayaran, entahlah untuk kedepannya.
Beberapa langkah berikutnya pengunjung disuguhkan panggung terbuka, pengunjung bisa menikmati pertunjukan dengan tempat duduk setengah melingkar serupa kolesom. Panggung ada di posisi bawah dengan latar belakang pemandangan laut terbuka yang cukup pantastis.
Sekitas pukul tiga seperampat ketika pengunjung mulai mengalir mulai pula pertunjukan life music. Musik yang menghentak mengundang pengunjung saya lihat dari kejauhan mulai turut bergoyang. Dialog hangat antara pemusik dan pengunjung membuat suasana semakin mengasyikan. Beberapa pengunjung ada yang ikut menyumbangkan suaranya.
Sayang kami tidak bisa berlama-lama lagi; emak-emak dan para bocil yang mulai kelelahan, itu sebabnya. Sekitar jam lima ketika sinar mata hari mulai menguning kami meninggalkan Obelix Sea View. Kami tidak sempat menyaksikan "sunset" fenomena indahnya suasana mata hari tenggelam ditelan laut.
Sekitar satu jam perjalanan sebelum kembali ke Hotel perjalanan kami ditutup dengan santap malam di Sate klatak yang sudah beken dikalangan petualang kuliner. Saya pesan tongseng kambing disantap dengan nasi hangat dilengkapi sambal kecap dan disempurnakan oleh krupuk gurih. Rasanya ternyata memang mengantar tidur kami lebih nyenyak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H