Mohon tunggu...
Ahmad Saukani
Ahmad Saukani Mohon Tunggu... Administrasi - pensiun bukan lantas berhenti bekerja

pensiun bukan lantas berhenti bekerja

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Isyarat Akhir Pandemi di Ujung Ramadhan

1 Mei 2022   12:21 Diperbarui: 1 Mei 2022   12:24 639
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
situasi pel merak/kompas.com

Lebaran ditahun awal Pandemi para pedagang janur ini sempat kesulitan transportasi untuk berdagang ke Jakarta, sehingga ketika itu harga kulit ketupat sempat naik.

Soal harga-harga naik itu hal biasa menjelang Hari Raya, bahkan sebelum datang bulan Ramadhan hampir semua bahan pokok sudah melompat yang paling fenomenal adalah lompatan harga migor. Saya singkat saja dengan MIGOR, sebab semua sudah tahu yang saya maksud.

Dan warga msyarakat sudah tahu disebut-sebut mafia yang menyebabkan harga migor naik gila-gilan sudah ditangkap. Dengan ditangkapnya para mafia migor ini,  semoga harga migor segera normal kembali.

Baru beberapa selongsong kulit ketupat saya buat, sang istri nongol sambil panggul belanjaan kemudian kasih laporan daging 160 ribu. Maksudnya daging sapi harganya 160 ribu per kilogram dan paru sapi dibelinya 80 ribu per kilo.

Melihat padat dan macetnya lalu-lintas dijalur mudik dan yang suka tidak suka berdampak terjadinya kerumunan di banyak tempat. Kemudian melihat situasi hiruk-pikuk di Pasar semakin menguatkan rasa saya bahwa Pandemi yang sudah amat menyengsarakan ini betul-betul akan segera berakhir. 

Dan semoga saja dengan berakhirnya Ramadhan tahun ini Pandemi betul-betul menghilang, sehingga Warga bisa beraktivitas kembali secara normal.

Namun jangan lupa kepada semua warga termasuk yang sedang mudik dan berlebaran di kampung halaman saya ingatkan untuk tetap waspada dan jangan bosan tetap menjaga Prokes. Selamat Hari Raya Idul Fitri 1423 H. Mohon maaf lahir bathin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun