Di sudut garasi sempit rumah saya ada teronggok sebuah sepeda jadul yang nyaris kempis kedua ban-nya lantaran sudah cukup lama saya tidak tunggangi disebabkan pinggang kerap terasa nyeri ditambah Covid-19 yang masih menggila padahal sebagai pria gaek tapi keren saya tidak sanggup berlama-lama mengenakan masker.
Tentang sepeda. Hari-hari belakangan ini sedang ramai polemik tentang jalur sepeda permanen yang diisukan diusulkan segelintir orang untuk dibongkar.
Kalaulah saja Abah saya sempat melihat jalur sepeda yang dibangun Pemprov DKI, rasanya beliau akan senang sekali, jalur sepeda yang sangat melindungi para pesepeda, pastinya beliau akan menyambutnya dengan suka cita.
Abah adalah seorang pesepeda sejati, kendati sampai beliau memiliki sepeda motor, vesva ketika itu, tetap saja beliau lebih memilih sepeda kesayangannya untuk kegiatan kesehariannya.
Baru beliau menggunakan motor vesva-nya tersebut ketika ada keperluan mengunjungi pertemuan keluarga misalnya atau ketika ada acara kondangan. Atau ketika ada acara khusus yang agak berjauhan lokasinya dari kediaman.
Dan andai saja kemudian beliau tahu jalur sepeda yang sudah dibangun dengan cantik, akrab dengan lingkungan tersebuk ada yang menghendaki untuk dibongkar, pastinya beliau akan sangat berduka. Akan tetapi sebagai warga yang taat aturan, beliau tidak akan protes kalau memang demikian aturannya.
Lagi, andai boleh berandai-andai. Andaikan separuh saja dari separuh warga Jakarta yang beraktivitas kesehariannya biasa keluar rumah menggunakan kendaraan pribadi bermotor bersikap seperti Abah saya, Jakarta akan menjadi kota yang amat nyaman. Biru langitnya bahagia warganya.
Dengan dibangunnya jalur sepeda, barangkali mengurangi kenyamanan sebagian para pengendara kendaraan bermotor.
Belakangan ada suara yang menghendaki jalur sepeda tersebut dibongkar lantaran merasa terganggu aktivitasnya. Itu keliru besar.
Kalau dipaksakan juga jalur sepeda tersebut dibongkar, jelas itu akan mengirim sinyal gambaran buruk kepada masyarakat, bahwa pemerintah tidak mendukung pola hidup sehat. Bahwa pola hidup sehat, kota yang lebih hijau, polusi udara yang rendah, menjadi tidak penting. Itukah yang dikehendaki?.