Mohon tunggu...
Ahmad Saukani
Ahmad Saukani Mohon Tunggu... Administrasi - pensiun bukan lantas berhenti bekerja

pensiun bukan lantas berhenti bekerja

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Insiden Penusukan Syekh Ali Jaber, KPAI Mana Suaranya

22 September 2020   10:11 Diperbarui: 23 September 2020   18:49 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lebih sepekan sudah Dai Kharismatik Syekh Ali Jaber atau sering disebut Syekh Ali saja diserang oleh seseorang secara brutal dengan tusukan pisau. Menurut Syekh dan bisa jadi yang disasar adalah dada atau batang leher namun atas izin yang Kuasa bisa disaksikan dari vidio yang beredar Syekh Ali sempat berkelit dan luput dari kejadian fatal.

Tidak kurang sepuluh jahitan harus dijalani Syekh di lengannya. Kejadiannya begitu cepat. Dari vidio yang beredar di media sosial jelas pelaku yang berinisial AA tersebut terlihat masih sangat muda dan tentu saja masih sangat bertenaga bertindak begitu cepat bisa jadi tujuannya memang melakukan pembunuhan.

Sempat bermunculan spekulasi dikalangan masyarakat kiranya apa motif dari tindakan brutal pemuda berinisial AA tersebut.

Media diawal pemberitaannya menyebutkan Syek Ali Jaber saat kejadian sedang mengisi pengajian. Lainnya menyebutkan saat sedang berceramah, lainnya lagi sebut syekh Ali Jaber ditusuk saat mengisi kajian. Sebanyak itu tidak ada media dalam Headline-nya secara spesifik menyebutkan bahwa Syekh Ali Jaber hadir disitu dalam rangka Wisuda Penghapal Al Quran.

Para penghapal quran yang kebanyakan adalah anak-anak dengan sendirinya yang banyak hadir diacara tersebut adalah juga anak-anak, orang tua yang hadir kebanyakan adalah sebagai pendamping.

Saat kejadian penusukan Syekh Ali sedang berinteraksi dengan seorang anak penghapal quran yang didampingi oleh orang tuanya yang akan mengabadikan momen kebersamaannya dengan Syekh Ali.

Sepertinya media luput perhatiannya dari momen banyaknya anak-anak diperistiwa tersebut. Barangkali bukan satu kesengajaan lantaran peristiwa tersebut menyangkut seorang Dai yang cukup fenomenal dikenal luas masyarakat. Menjadi fenomenal lantaran Syekh Ali seorang Dai penghafal Al Quran kelahiran Madinah berkewarganegaraan Saudi Arabia atas kesadaran sendiri beralih menjadi warga negara Indonesia.

Syekh Ali terluka fisik; sementara saya yakin betul anak-anak yang menyaksikan penyerangan brutal tersebut sudah terluka hati yang mungkin saja perihnya akan terasa lama. Kondisi tersebut tentu akan mengganggu kejiwaan sang anak. Para psikolog, pemerhati dan penyayang anak yang konsen terhadap anak-anak tentu paham betul hal ini.

Jangan sampai kiranya trauma tersebut berkepanjangan sehingga mengganggu tumbuh kembang kejiwaan anak-anak tersebut. Mesti ada tindakan khusus akan hal ini.

Saya berharap tidak kurang UPDATE. Seperti halnya banyak media ada institusi yang berkaitan dengan perlindungan anak sepertinya juga luput perhatiannya dengan kehadiran anak-anak diperistiwa tersebut.

Ada dua lembaga yang keduanya konsen terhadap perlindungan anak. Komisi Nasional Perlindungan Anak atau biasa disingkat Komnas PA. Satunya lagi Lembaga resmi yang dibentuk oleh Pemerintah disebut Komisi Perlindungan Anak Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun