Entah bagaimana akhir dari drama pandemi Covid-19 ini, tidak seorang ahli pun bisa memprediksinya; yang jelas saat ini penyebarannya sudah sangat menghawatirkan menurut WHO virus mengerikan ini sudah menyebar ke lebih 100 negara di dunia.Â
Dan WHO sendiri secara resmi menyebutkan penyebaran virus korona ini sebagai Pandemi. Â Di Indonesia penyebaran virus korona ini sudah menyebar ke 34 provinsi dengan jumlah korban terinfeksi mencapai 7000 orang lebih.
Virus yang awal mulanya menyebar dari China ini tidak kenal kompromi dan tidak kenal status sosial dari bangsawan sampai rakyat kebanyakan, pejabat, artis tidak terkecuali tercatat sudah banyak yang terinfeksi.
Di kondisi serba memprihatinkan seperti inilah umat Muslim menyambut datangnya bulan suci Ramadhon 1441 H (2020).
Kalau para pemantau dari tim rukyatul hilal ada yang berhasil melihat hilal dan sidang isbat yang akan berlangsung sore nanti mengesyahkannya; itu berarti besok Jumat 24 April, 2020 umat Muslim akan memulai ibadah puasa.
Sementara itu Gubernur DKI Anies Baswedan sudah mengumumkan memperpanjang masa PSBB di Jakarta. Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB) yang dicanangkan Pemprov DKI diperpanjang nyaris sebulan, PSBB baru akan berakhir 22 Mei, 2020 nanti. Dan itu berarti kemungkinan besar PSBB berakhir satu hari menjelang Idul Fitri.
Aturan PSBB yang sudah disepakati untuk memutus penyebaran virus covid-19 agar semua sesiapa saja untuk tinggal di rumah saja termasuk aktifitas bekerja, belajar sampai beribadah pun di rumah saja. Konsekwensinya antara lain tidak ada lagi sholat jamaah di Masjid termasuk sholat Jumat termasuk juga akhirnya sholat Tarawih dipersilahkan untuk dikerjakan di rumah saja.
Spesial untuk ibu rumah tangga yang membutuhkan bahan pangan juga bisa melakukannya dari rumah. Ada daftar pedagang yang siap melayani belanja dari rumah.
Beraktifitas semuanya dari rumah, satu hari, dua-tiga hari iya cukup bikin senang; menghemat tenaga serta jadi banyak waktu mengerjakan hal lain di rumah seperti beres-beres dan menata rumah. Namun kalau sudah lebih dari satu bulan seperti saat ini yang timbul adalah jenuh dan rasa bosan.
Rupanya ibu-ibu punya cara mengatasi rasa jenuh tersebut. Antara lain selain tentu saja meningkatkan intensitas ibadahnya. Yaitu membuat atau belajar masak-masakan yang selama ini tidak pernah atau sama sekali tidak dikenalnya. Tapi hal ini berujung dengan bengkaknya pengeluaran.
Sementara peralatan listrik yang selama ini diistirahatkan di kondisi PSBB ini malah dipekerjakan secara berlebih. Ini juga membuat konsumsi listrik melonjak. Artinya akan menambah lebih banyak lagi pengeluaran.
Beribadah dari rumah saja. Ini yang paling memberatkan; meninggalka sholat jamaah dan sholat Jumat selain ada rasa berdosa juga rasa kurang khusu. Ada hal lain jadi seperti terputus kekeluargaan dengan tetangga yang selama ini kerap bercengkerama selepas dari ibadah di Masjid.
Namun demi kebaikan bersama agar harapan kita semua penyebaran virus covid-19 ini bisa diputus mata rantainya. Perlu keikhlasan semua menjalaninya.
Dan semoga saja di masa perpanjangan PSBB ini masyarakat mau lebih disiplin untuk mengikuti aturan yang sudah digariskan; mau lebih bersabar, tenggang rasa dan saling membantu buat sesiapa mungkin saudara kita atau yang paling dekat tetangga yang kesulitan terdampak PSBB. Dan tentu saja tidak lepas dari berdoa memohon kepada yang Maha Kuasa agar Covid 19 segera enyah dari muka bumi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H