Bagaimanapun banyak masyarakat masih percaya bahwa mobil Esemka betul-betul akan segera diluncurkan kendati mungkin sedikit meleset tidak persis bulan Oktober yang jelas sudah berlalu seperti yang sempat dijanjikan oleh Calon Wakil Presiden Kiyai Ma'ruf Amin pada satu kesempatan 27 September 2018 lalu.
Kesempatan tersebut Kiyai Ma'ruf Amin menyebutkan Mobil Esemka yang pernah digagas oleh Jokowi akan diluncurkan pada bulan Oktober. Mobil Esemka andai jadi diproduksi dan diluncurkan pastinya akan menjadi kebanggaan Bangsa. Apalagi kalau mobil tersebut betul-betul dibuat oleh anak bangsa di negri sendiri pastinya harus diapresiasi.
Bahkan saya tidak peduli mobil Esemka orang bilang mirip mobil China asal betul-betul dibuat oleh anak bangsa; soal mirip mobil China mungkin kebetulan saja. Atau mungkin ada kerjasama produsennya dengan perusahaan China, bukan masalah. Selain menjadi kebanggaan nasional andai betul mobil Esemka dibuat di Indonesia oleh anak bangsa tentunya Esemka akan membuat perekonomian Indonesia ikut terangkat.
Dari mulai suplayer komponen yang tentunya amat banyak macamnya dan nantinya akan ada dealer dan toko-toko penjual Spare Part dan banyak lagi. Bergulirnya mobil Esemka pastinya akan menyedot banyak tenaga kerja. Khusus untuk masyarakat sekitar Pabrik paling tidak selain ada yang direkrut sebagai pekerja, biasanya disekitar Pabrik akan tumbuh rumah-rumah kontrakan; rumah kost-kostan; warung makan, warung kelontong sampai kedatangan tukang kredit.
Cuma sampai saat ini banyak masyarakat penyuka otomotif, pakar otomotif dan pakar ekonomi bertanya-tanya menyatakan kebingunggannya. Bagaimana dan seperti apa Mobil Esemka itu dibuat. Karena sejauh ini tidak pernah terdengar manajemen pabrik mobil Esemka merekrut tenaga kerja. Padahal lazimnya industri otomotif memerlukan banyak tenaga kerja.
Ada disebut-sebut dua pabrik siap untuk memproduksi mobil Esemka. Satu disebutkan ada di Cilengsi, Bogor Jawa Barat dan satunya lagi pabrik mobil Esemka disebut-sebut ada di Boyolali, Jawa Tengah.
Namun dari kedua pabrik tersebut seperti yang di Boyolali wartawan Liputan6 yang menyambanginya menggambarkan kendati ada terlihat sejumlah mobil pick up berjejer rapi di parkiran. Namun tidak banyak aktivitas layaknya sebuah pabrik besar yang memproduksi mobil.
Demikian juga wartawan TV One yang ingin meliput kegiatan pabrik juga tidak diperkenankan. Mestinya pihak manajemen pabrik bisa ambil kesempatan dengan kedatangan wartawan untuk memperkenalkan dan mepromosikan hasil produksinya secara gratis.
Kenyataan kedua wartawan dari media berbeda tersebut menggambarkan keadaan pabrik yang serba tertutup dan misterius.
Pakar otomotif Ridwan Hanif menyatakan kebingungannya. Menurutnya perusahaan yang memproduksi mobil Esemka ini tidak jelas, direkturnya tidak ada, websitenya tidak ada. TV One menambahkan, ketika mencari narasumber, pastinya tentang Esemka tidak tahu harus kemana.
Andai dalam waktu dekat ini atau paling lambat akhir tahun ini seperti santer isu beredar mobil Esemka yang digadang-gadang menjadi Mobil Nasional kita saksikan betul-betul diluncurkan. Ini akan mirip-mirip cara kerja bengkel ketok magic yang bekerja dengan senyap. Tanpa gembar-gembor pekerjaan selesai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H