Mohon tunggu...
Ahmad Saukani
Ahmad Saukani Mohon Tunggu... Administrasi - pensiun bukan lantas berhenti bekerja

pensiun bukan lantas berhenti bekerja

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Pecat Camat Anies Arogan?

19 Oktober 2018   15:31 Diperbarui: 19 Oktober 2018   15:49 593
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gedung PAU di Tamansari yang digusur dari okezone.com

Pagi ini Polda Merto Jaya melakukan reka ulang insiden dugaan peluru "nyasar". Seperti banyak diwartakan Senin kemarin ada kejadian yang disebut sebagai peluru yang nyasar ke lantai 16 Gedung Nusantara I DPR RI, tepatnya ke ruangan yang ditempati  aggota Komisi III dari Fraksi Partai Gerindra Wenny Warouw.

Kesimpulan sementara polisi menyebutkan penembakan di gedung DPR RI tersebut merupakan peluru nyasar yang berasal dari Lapangan Tembak yang memang terletak tidak berjauhan dari gedung DPR RI. Sementara Wenny Warouw politisi Partai Gerindra tersebut meragukan kesimpulan polisi tersebut.

Dengan terjadinya insiden peluru nyasar yang diperkirakan datang dari Lapangan Tembak, wacana  pemindahan Lapangan Tembak kembali mencuat. Menyikapi wacana pemindahan Lapangan Tembak, Gubernur DKI Anies Baswedan menyebutkan mendukung pemindahan Lapangan Tembak tersebut.

Menurut Gubernur Anies rencana pemindahan Lapangan Tembak Senayan sedang dibahas bersama Seketariat Negara, Kementrian Pemuda dan Olahraga dan Persatuan Penembak Indonesia (Perbakin).

Kendati bukan bagian dari janji kampanye Anies. Gubernur Anies menanggapi serius terhadap wacana pemindahan Lapangan Tembak tersebut.  "Pemprov DKI akan mendukung dan membantu fasilitas untuk tata ruangnya, sehingga bisa mendapat lokasi yang aman" Demikian kata Gubernur Anies.

Menyempurnakan satu tahun pemerintahannya Gubernur Anies tercatat sudah menuntaskan beberapa janji kampanyenya. Belakangan yang termasuk paling riskan dan banyak orang yang meragukannya adalah dibatalkannya izin 13 Pulau Reklamasi.

Dengan dibatalkannya izin 13 pulau reklamasi, Anies membuktikan kebijakan kepemimpinannya sangat berpihak kepada masyarakat kecil.

Para nelayan teluk Jakarta menyambut gembira dengan tindakan Anies membatalkan izin 13 pulau reklamsi. Bahkan menurut Kesatuan Nelayan Indonesia (KNTI), pembatalan proyek 17 pulau di teluk Jakarta hanyalah persoalan keberpihakan negara kepada nelayan dan ekosistem pesisir.

Dan satu lagi janji kampanye Anies yang juga tergolong rumit tapi menjelang 1 tahun pemerintahannya Anies bisa membuktikan dan menuntaskannya.

Program Rumah DP 0 Rupiah, program yang sempat dilecehkan dan diragukan banyak orang ternyata juga sudah dituntaskan oleh Gubernur Anies.

Pada hari jumat minggu lalu (12/10/2018) di Klapa Village, Pondok Kelapa Gubernur Anies meluncurkan program rumah dengan DP 0 Rupiah. Hunian tersebut menurut Anies untuk memenuhi kebutuhan masyarakat DKI yang berpenghasilan rendah dan belum memiliki rumah. Itu juga bukti pemerintahan Gubernur Anies berpihak kepada masyarakat kecil.

Berikut juga bukti kepemimpinan Gubernur Anies betul-betul berpihak kepada masyarakat kecil.

Buat Firmanudin, Camat Tamansari, Jakarta Barat bisa jadi tindakan Gubernur Anies memecatnya adalah arogan, itu boleh-boleh saja. Tapi buat sebagian masyarakat sekitar Jalan Cengkeh, RW 07, Kelurahan Pinangsia, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat, Guru-guru dan Wali Murid dari 90 anak-anak termasuk anak-anak peserta program PAUD  Tunas Bina Pinangsia, bisa jadi pak Camat-lah yang arogan.

Sempat heboh kemarin Camat Tamansari membongkar paksa gedung PAUD Tunas Bina Pinangsia saat proses belajar sedang berlangsung. Tentu saja Gubernur Anies berang karenanya. Anies beranggapan Camat Tamansari tidak bijaksana dalam melaksanakan tugasnya. Karuan saja Pak Cmat kena pecat.

Gubernur Anies menghendaki aparatnya; pemimpin di tingkat wilayah  bertindak disiplin dan bijaksana dalan melaksanakan tugasnya.

Tindakan Anies memecat Camat Tamansari rasanya tidak bisa dibilang arogan, tindakannya tersebut adalah bukti keberpihakannya terhadap masyarakat kecil. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun