Salah satu dari grup WA yang saya ikuti Admin-nya super kreatif ada saja ide-nya yang bikin suasana Grup jadi meriah. Salah satu dari kreativitasnya adalah main tebakan. Salah satu dari jenis tebakannya adalah "Tebak buah". Pak Admin kirim gambar buah yang agak disamarkan diiringi dengan pertanyaan "Buah apa?"
Maka ramailah anggota dari yang menjawab secara serius sampai yang menjawab asal saja dan ada yang cuma kasih komen saja.
Berikutnya para anggota terutama emak-emak jadi ikut-ikutan saling kirim tebakan, suasana grup jadi semakin meriah. Hebatnya ada yang kirim tebakan pakai hadiah segala, janjinya apabila penebak tepat dari emak-emak akan dapat hadiah jilbab, sementara kalau bapak-bapak pemenangnya akan dapat hadiah kopiah. Nah apa gak semakin meriah tuh?
Kemarin giliran jambu jamaika alias jambu bol yang menjadi obyek pertanyaan. Jambu bol kendati masih karabat jambu-jambuan dengan jambu air, tapi tekstur daging buah keduanya agak berbeda. Tekstur buah jambu bol lebih lembut dan padat, sementara jambu air sesuai namanya agak berair.
Kendati ada yang mengatakan memperbanyak pohon jambu jamaika dengan cara cangkok sulit tumbuh, saya tetap mencobanya, penasaran saja itu sebabnya.
Di halaman belakang rumah adik yang cukup luas ada bermacam pepohonan tumbuh, ada  tiga jenis pohon rambutan, pohon mangga, sawo, petai dan satu batang pohon jambu jamaika.
Pohon jambu jamaika itu sudah sering berbuah bahkan sepertinya tidak kenal musim, pohon tersebut selalu ada buahnya, makanya saya tertarik untuk memperbanyaknya.
Usaha mencangkok pohon jambu jamaika tersebut sebenarnya sudah cukup lama berlalu dan prosesnya sempat saya upload di Youtube. Usaha cangkok tersebut sudah berlalu selama delapan bulan.
Saya pilih dua batang yang saya anggap bagus, itu yang saya cangkok. Saya mengerjakannya dengan cara yang saya anggap bahkan sempurna, bagaimana cara mencangkok yang baik dan benar. Tidak lupa saya kasih pula perangsang tumbuh akar.
Biasanya mencangkok itu cukup sebulan setengah sampai dua bulan akar sudah tumbuh. Sebelunya saya pernah mencangkok pohon tin dan berhasil.
Ternyata sampai dua bulan cangkok jamaika saya tidak ada tanda-tanda tumbuh akar, setelah dua bulan satu minggu, bungkus cangkok saya buka dan betul ternyata saya gagal mencangkok pohon jambu jamaika.
Belajar dari kegagalan mencangkok, saya mencoba kembali dengan cara sambung pucuk.
Kebetulan saya pernah menanam jambu jamaika dari biji yang saya tanam di dalam pot, saya lupa usianya tapi ketinggiannya  kira-kira sudah mencapai 40 cm. pohon itulah yang menjadi obyek percobaan sambung pucuk saya.
Tujuan sambung pucuk adalah agar pohon jambu jamaika yang saya tanam dari biji agar lebih cepat tumbuh dan berbuah.
Sambung pucuk adalah tehnik menyambung batang bawah yang saya tanam dari biji dengan batang atas yang saya ambil dari pohon yang sudah berumur dan sudah produktif berbuah, saya ambil dari pohon jambu jamaika di halaman rumah adik.
Setelah dua minggu bisa terlihat apakah sambung pucuk kita berhasil atau gagal. Diusia tiga minggu sudah tampak pertumbuhan bakal pucuk saat itulah kita sudah bisa membuka cungkup dan balutan grafting. Selanjutnya pohon sambung pucuk tersebut akan tumbuh secara alami.
Kini pohon jambu jamaika saya yang saya sambung pucuk sudah berusia sekitar delapan bulan, secara keseluruhan usianya sudah sekitar satu tahun setengah dan pertumbuhannya cukup bagus. Dan saya harap akan segera berbuah.
.
Catatan: Lain waktu akan saya ceritakan detailnya bagaimana cara saya menyambung pucuk.