Mohon tunggu...
Ahmad Saukani
Ahmad Saukani Mohon Tunggu... Administrasi - pensiun bukan lantas berhenti bekerja

pensiun bukan lantas berhenti bekerja

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Sepertinya Detik yang Main Plintir

15 Oktober 2018   11:04 Diperbarui: 15 Oktober 2018   11:37 1175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kendati cuma tulisan yang boleh dibilang ngasal saja tapi saya tidak sembarang tulis, saya selalu pakai rujukan dan referensi. Untuk hal-hal kondisi kekinian peristiwa-peristiwa di tanah air misalnya, saya biasa menggunakan Kompas, Tempo, Republika termasuk Detik sebagai sumber rujukan, belakangan ada CNN Indonesia.  Bagaimanapun deretan situs berita yang saya beber tersebut adalah termasuk barisan terdepan  situs berita di tanah air yang masih dipercaya banyak orang.

Makanya ketika ramai di Medsos ada yang menyebut bahwa Detik main plintir berita. Membuat saya penasaran dan mau tau banget kiranya apa yang terjadi sebenarnya. Ini terkait pemberitaan yang berhubugan dengan Novel Bamukmin yang dimuat Detik.com. Detik dalam pemberitaannya berkaitan dengan acara deklarasi "Perempuan Prabowo" mendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Dalam kesempatan tersebut Novel Bamukmin akan memimpin doa. Sebelum memimpin doa Bamukmin menyapa terlebih dahulu audien kebanyakan Emak-emak yang hadir dalam deklarasi tersebut. Saya kutip saja apa kata Bamukmin seperti yang ditulis Detik apa adanya:

"Bu, mau masuk surga? Pinta sama Allah, pinta sama Rasulullah, pinta sama Prabowo, pinta sama Sandiaga Uno. Betul? Takbir. Insyaallah masuk surga,"

Kata pinta di situlah yang menjadi pokok perdebatan netizen. Menurut sebagian zetizen Novel Bmukmin tidak menyebut kata pinta. Para netizen menyebutkan dalam kalimat tersebut sebetulnya Novel Bamukmin menyebut kata cinta. Begini mestinya: "Bu, mau masuk surga? Cinta sama Allah, cinta sama Rasulullah, cinta sama Prabowo, cinta sama Sandiaga Uno. Betul? Takbir. Insyaallah masuk surga,"

dari CNN Indonesia
dari CNN Indonesia
Menurut saya dari Video yang disertakan dalam berita yang dimuat Detik tersebut, yang tentunya juga direkam oleh wartawan Detik, kendati suara video tersebut kurang begitu bagus tapi kalau didengarkan secara seksama dan saya sudah berulang kali menyimaknya. Bahkan video tersebut sudah ada yang mengapload-nya di Youtube. Yang dikatakan Novel Bamukmin memang kata Cinta bukan Pinta seperti ditulis Detik.

Kalaupun semisal Bamukmin keseleo lidah atau slip of tongue bahasa kerennya, Bamukmin mestinya tidak mengatakan pinta seperti yang ditulis Detik. Secara kaedah, kata pinta yang ditulis Detik dalam kalimat tersebut kurang pas. Mestinya Bamukmin menyebutkan dengan kata minta.

Sekedar ilustrasi urusan pinta dan minta:

"Yah minta duit" kata Upin kepada Ayahnya. Ayah Upin yang baru rugi besar lantaran ditipu orang dan betul-betul tidak punya uang, lepas kontrol "sana minta sama Nenekmu!"

Ayah Upin kendati sedang emosi sepertinya mengerti kaedah berbahasa jadi dia tidak mengatakan "Sana pinta sama nenekmu!"

Saya rasa dalam pemberitaan tentang Novel Bamukmin tersebut sepertinya Detik sudah lalai, sebab saya dapatkan dalam pemberitaan yang sama oleh CNN Indonesia. CNN Indonesia menuliskannya begini, saya copas saja apa adanya:

"Bu, mau masuk surga? Cinta sama Allah? Cinta sama Rasulullah? Cinta sama Prabowo? Cinta sama Sandiaga Uno? Betul? Takbir!"

Adapun Detik yang sudah salah tulis kalau tidak mau disebut memelintir itu bisa jadi karena kelalaian dan kehilapan saja. Wartawan juga kan manusia.

.

Sumber dari Detik.Com dan CNN Indonesia. Com.

Catatan: Bolt dan Miring dalam kata Pinta dan Cinta oleh penulis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun