Mohon tunggu...
Ahmad Saukani
Ahmad Saukani Mohon Tunggu... Administrasi - pensiun bukan lantas berhenti bekerja

pensiun bukan lantas berhenti bekerja

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ternyata "Emak" Lebih Greget Ketimbang "Ibu"

21 September 2018   02:41 Diperbarui: 23 September 2018   19:07 626
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pantun makan kolak dari buku BAHASAKU

"Mak Nyak" adalah panggilan khas mas Karyo terhadap Ibu-nya si Doel tersebut. Mas Karyo adalah seorang pedagang batik keliling yang menyewa rumah keluarga si Doel. Kendatipin kadang berlaku nyeleneh mas Karyo amat menghormat Mak Nyak.

Doel dan adiknya Atun seperti kebanyakan orang Betawi angkatan seumur saya menyebut Ibu atau Emaknya dengan panggilan "Enyak"

Sementara Sarah dan Zaenab yang diceritakan terlibat cinta segi tiga dengan Doel. Zaenab sebagai orang Betawi juga memanggil Ibu-nya Doel dengan sebutan Enyak, sedang Sarah memanggil Emaknya si Doel dengan sebutan Ibu.

Ibu atau Emak atau Enyak adalah secara umum tokoh yang amat dihormati oleh masyarakat Indonesia dengan berbagai macam sebutan.

Melihat tokoh yang diperankan oleh Aminah Chendrakasih sebagai Ibu atau Enyak atau Emaknya si Doel bisa dilihat sebenarnya tidak ada dikotomi, antara sebutan Emak atau Ibu atau bahkan Enyak.

Akan tetapi melihat sebutan Emak seperti yang tertera dalam pantun dibagian bab percakapan dalam buku pelajaran bahasa Indonesia BAHASAKU yang diperuntukan anak bangsa Indonesia menggambarkan kata atau panggilan Emak sudah begitu akrab, enak di bibir dan telinga buat masyarakat Indonesia sejak dulu-dulu, lebih dari kata Ibu.

Dengan demikin kiranya boleh dong disimpulkan sementara, kata atau paggilan Emak tampaknya memang lebih punya gereget ketimbang Ibu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun