Mohon tunggu...
Ahmad Saukani
Ahmad Saukani Mohon Tunggu... Administrasi - pensiun bukan lantas berhenti bekerja

pensiun bukan lantas berhenti bekerja

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ragam Kamera yang Merekam Ustad Somad di Acara Ulang Tahun MPR

30 Agustus 2018   13:11 Diperbarui: 30 Agustus 2018   13:23 618
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dua hal yang mendorong saya sampai ke pelataran belakang Gedung MPR/DPR. Adalah khabar akan ada Ustadz Abdul Somad yang akan mengisi acara ulang tahun MPR ke 73. Belum pernah mendengar langsung tausiah Ustadz Somad dan ingin melihat dan mendengarnya secara langsung, itu salah satu sebabnya.

Gedung MPR yang kata pak Ketua Zulkifli Hasan adalah rumah rakyat, padahal tidak sembarang orang bisa masuk ke situ, sekalipun cuma di halamannya saja. Dan malam itu saya ingin membuktikan bahwa Gedung MPR, memang rumah rakyat.

Satu lagi, sebenarnya ini alasan personal mestinya tidak saya umbar lantaran bisa dibilang lebay. Saya ingin melihat dari dekat bentuk atap kura-kura raksasa tersebut. Padahal kenyataannya sama sekali saya tidak bisa mendekat.

kamera merekam ustad somad dok pribadi
kamera merekam ustad somad dok pribadi
Setelah Sholat Isya di Masjid Al Falah di depan Stasiun Palmerah. Dengan beberapa orang saya jalan kaki, santai saja. Tujuan satu halaman belakang Gedung MPR. Setelah lewat pintu pemeriksaan, sampai juga saya di sana. Sudah cukup banyak jamaah yang hadir.

Semula saya pikir yang hadir itu orang-orang yang berseragam koko putih dengan peci putih seperti yang sering dikenakan saudara kita dari FPI, atau orang-orang dengan kopiah hitam. Ditambah orang berjanggut seperti saya plus celana cingkrang-nya. Ternyata dugaan saya tidak pas. Banyak diantaranya yang hadir anak-anak muda kelimis dan wangi, mereka anak-anak muda kantoran. Yang satu diantaranya sempat saya tanya, jawabnya sudah lepas dari jam kantor.

dok pribadi
dok pribadi
Ada panggung besar sederhana bernuansa merah putih yang dihias gambar deretan para petinggi anggota Dewan ditambah satu Gambar Ustadz Somad.

Hadirin duduk bersimpuh di depan panggung di atas hamparan yang sudah disediakan, ditambah air minum kemasan disediakan cukup berlimpah.Yang datang belakangan harus ikhlas berdiri atau duduk dengan alas yang mereka bawa masing-masing.

Dua layar besar sudah terpasang di sebelah kiri-kanan panggung. Dan yang cukup fenomenal adalah deretan kamera yang saya yakin milik dari media dan televisi swasta nasional. Karena Ustadz Somad sang fenomenal memang tidak boleh begitu saja liwat terliput.

satu kamera seusai acara dok pri
satu kamera seusai acara dok pri
Begitu banyak kamera yang merekam kegiatan Ustadz Somad tersebut. Kalau tidak salah hitung. Ada 3 kamera didepan kiri dan kanan panggung. Agak ketengah ada satu di kiri dan satu di kanan. Belum lagi yang pindah kesana-kemari. Dan jauh dibelakang ada sekitar  enam kamera. Total mungkin ada duapuluhan kamera menyorot panggung. Belum lagi entah berapa banyak kamera amatiran dari smartphone jamaah.

Setelah pembacaan ayat suci Al qur'an, dilanjut oleh sambutan pak ketua Majelis Zulkifli Hasan. Tidak ada acara seremonial langsung Ustadz Somad naik mimbar.

dok pribadi
dok pribadi
Tujuh puluh lima menit berlalu begitu cepat, kendati begitu tidak banyak yang saya dapatkan lantaran memori tumpul otak tua saya. Tapi bukan Ustadz Somad kalau tidak meninggalkan kesan dan pesan pada jamaah yang menghadiri tausiahnya. Paling tidak GERRR jamaah tiap kali Ustadz melontarkan joke-joke cerdasnya disela pemaparan uraian pesan-pesan aktualnya.

Saya memang tidak begitu fokus tehadap isi ceramah Ustadz, lantaran konsentrasi saya terbagi dengan beberapa hal. Satu. Saya ingin tahu seberapa banyak jamaah yang datang. Saya tidak bisa menghitungnya itu pasti, tapi pelan-pelan mbludag juga halaman belakang gedung kura-kura hijau itu.

Lainnya konsentrasi saya terbagi dengan para awak media dengan kamera-kameranya yang segede-gede gaban tersebut. Ada keinginan merekam kesibukan mereka, sayang HP jadul saya tidak sanggup merekam dengan baik.

dokuman pribadi
dokuman pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun