Kalau saja tugu selamat datang di bundaran HI bisa ngomong sepertinya dia akan berbicara dan berterima kasih kepada Gubernur Anies, karena yang selama ini pandangannya tidak bebas amat terbatas, kini bebas lepas.
Tugu selamat datang kalau diibaratkan sebagai among tamu, geraknya selama ini terbatas seperti terhalang palang pintu. Kini pas dengan dihelatnya hajatan besar pesta olah raga Asian Games 2018 tugu selamat datang bebas menyongsong datangnya para tetamu.
Tugu atau monument selamat datang bukan tanpa sengaja berdiri di bundaran HI. Keberadaanya adalah sengaja untuk menyambut para tetamu yang akan memeriahkan Asian Games ke IV 1962 yang diselenggarakan di Jakarta.
Kini dengan robohnya JPO bundaran HI tugu selamat datang kembali ceria, menyambut tetamunya dengan suka cita.
Dua hari kemarin Presiden Jokowi bersama Gubernur Anies ditemani oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, ketiganya meninjau dan mencoba penyebrangan yang disebut pelican crossing di kawasan bundaran HI.Â
Penyebrangan dengan rambu lalu lintas tersebut baru dibangun sebagai pengganti sementara jembatan penyebrangan orang (JPO) Â yang dibongkar Gubernur Anies.
Sebagai pengganti jembatan penyebrangan orang (JPO) yang dibongkar selain membuat wilayah sekitar bundaran HI menjadi lebih enak dipandang. Pelican crossing amat membantu kaum difabel.Â
Warga difabel yang selama ini kesulitan ketika hendak menyebrang karena dipaksa naik jembatan kini bisa lebih bernafas lega, mereka bisa lebih tenang menyebrang.
Membuktikan pelican crossing ramah difabel, Anies juga mengajak serta ibunda menemani Presidan Jokowi ketika meninjau pelican crossing yang dibangunnya.
Untuk menyambut dan memeriahkan Asian Games dengan merobohkan JPO bundaran HI dan menggantinya dengan pelican crossing, Anies sudah betul.
Kendati demikian, dengan usainya pesta olah raga Asian Games nanti ketika perluasan ganjil-genap dihapus, lalu-lintas kembali normal. Sekitar bundaran HI ruas jalan yang termasuk paling tinggi tingkat kesibukan lalu-lintasnya. Saya khawatir pelican crossing akan kewalahan dan akhirnya tidak bisa maksimal melayani warga.
Dengan demikian keberadaan Penyebrangan Orang Bawah Tanah atau Underpass Crossing atau apalah namanya adalah satu keniscayaan. Penyebrangan bawah tanah harus segera diupayakan. Menyebrang di penyebrangan bawah tanah selain lebih aman dari kecelakaan lalu-lintas atau biasa disebut lakalantas, warga tidak perlu tengok kiri-kanan ketika menyebrang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H