Mohon tunggu...
Ahmad Saukani
Ahmad Saukani Mohon Tunggu... Administrasi - pensiun bukan lantas berhenti bekerja

pensiun bukan lantas berhenti bekerja

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Kali Item Digelontor Saja

21 Juli 2018   11:10 Diperbarui: 21 Juli 2018   11:24 769
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kali Item masih terus ramai dibincang orang. Langkah Pemvrop DKI menyelimuti Kali Item dengan waring terus disoal beberapa kalangan. Seorang pengamat mengatakan langkah itu tidak akan menyelesaikan masalah, "Itu cara instan menutupi masalah" tambahnya lagi.

Saya sepakat apa kata pengamat tersebut itu memang cara cepat untuk meminimalisir aroma bau-nya Kali Item. Tapi saya juga dukung Pemvrop DKI memasang waring diatas permukaan sungai tersebut. Dengan pemasangan waring hasilnya akan mengurangi pencahayaan yang otomatis akan mengurangi penguapan penyebab bau. Dampaknya diharapkan agar tidak ada lagi semriwing aroma tak sedap menyebar.

Itu memang langkah darurat setidaknya sampai Asian Games 2018 selesai dihelat.

Setelah itu tentu saja Pemvrop DKI harus mengatur langkah yang menyeluruh dan terencana untuk membenahi Kali Item agar kedepan airnya tidak lagi berwarna hitam dan berbau.

Geger Kali Item sebabnya ternyata sederhana saja yaitu kuatir mengganggu pemandangan para atlit Asian Games 2018, yang menginap di Wisma Atlet Kemayoran.

Kekuatiran tersebut sebenarnya terlalu berlebihan, namanya saja sudah terlanjur disebut Kali Item, ya sebaiknya biarkan saja hitam apa adanya yang penting dijaga agar tidak ada sampah dan baunya dapat diminimalisir dan tentu saja harus diusahakan untuk dihilangkan bau-nya sama sekali.

Kalau sudah tidak berbau rasanya tidak akan ada atlit yang merasa terganggu. Mereka setelah bertanding pastinya lebih fokus untuk  istirahat. Kecil kemungkinan para atlit tersebut langak-longok di Kali Item.

Masalahnya adalah terlalu mepetnya waktu kalau pembenahan Kali Item harus tuntas ketika Asian Games 2018 dihelat. Jadi langkah Pemvrop DKI memasang waring diatas permukaan Kali Item sekalipun tidak bisa dibilang tepat, tapi bolehlah sebagai langkah darurat.

Sebab dari air sungai tersebut berwarna hitam sampai akhirnya disebut Kali Item itu lantaran oleh aliran air yang sudah tercemar limbah-limbah rumah tangga. Aliran air yang tidak lancar juga menjadi sebab bau tak sedap.

Kendati saya bilang untuk membiarkan saja air sungai Kali Item tersebut berwarna hitam, itu jangka pendek saja selama Asian Games, karena memang sudah tidak ada waktu lagi. Sementara Pemvrop DKI sudah memasang waring dan itu langkah tepat, seperti saya sebut di atas.

Dan usaha untuk menjernihkan dan menata Kali Item adalah merupakan satu keharusan. Itu akan jadi PR Pemvrop DKI setelah perhelatan Asian Games usai nanti.

Khabarnya Pemvrop DKI sudah memiliki cara untuk menjernihkan air yang disebut dengan teknologi Nano Bubble yang diadopsi dari Singapura. Dan satu lagi Pemprov DKI juga sudah memiliki alat yang disebut Aerator yang berfungsi menghilangkan baunya dan itu sudah dioperasikan. Tapi hasilnya belum maksimal.

Mengapa hasilnya belum maksimal? ini tentu harus dievaluasi oleh para ahli lingkungan hidup di Pemvrop DKI.

Bisa jadi penerapannya saja yang juga belum belum maksimal.

Saya ada sedikit saran. Ini dari pemikiran sederhana saya. Sebelum diterapkan penjernihan dengan teknologi Nano Babble yang khabarnya diadopsi dari Singapura dan dioperasikannya Aerator, mungkin bisa diusahakan mengglontor air Kali Item. Sederhananya air Kali Item dikuras.

Caranya? Saya rasa para ahli di Dinas Lingkungan Hidup Pemvrop lebih mengerti. Dan saran dari saya coba Dinas Lingkungan Hidup bekerja sama dengan Pasukan Damkar (Pemadam Kebakaran), kerahkan mobil tangki, ambil air dari Pantai Ancol, kemudian gelontor itu Kali Item.

Kemudian ini yang paling penting. Masyakat di sekitar Kali Item harus diedukasi untuk tidak lagi membuang sampah dan limbah ke sungai. Itu kalau memang betul-betul mau Kali Item tidak lagi berwarna hitam dan berbau.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun