Mohon tunggu...
Ahmad Saukani
Ahmad Saukani Mohon Tunggu... Administrasi - pensiun bukan lantas berhenti bekerja

pensiun bukan lantas berhenti bekerja

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Ganjil Genap Diperluas, Polusi Udara Menurun

12 Juli 2018   18:03 Diperbarui: 13 Juli 2018   20:37 2155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
berita koran kompas (dokpri)

Dua hari kemarin untuk satu urusan dengan bersepeda motor saya ke Tanjung Duren, kembalinya saya harus melintas jalan Kemanggisan Utama yang mengarah ke Jalan S Parman. Jalan Kemanggisan Utama mulai pertigaan Tugu Manggis yang biasanya macet, kemarin ya masih macet tapi tidak separah hari-hari biasa sebelum diberlakukan perluasan penerapan ganjil-genap.

Seperti diketahui jalan S Parman adalah salah satu ruas jalan yang terkena perluasan pelat nomor ganjil-genap yang sedang diuji coba sampai akhir bulan Juli nanti.

Kebijakan Pemprov DKI Jakarta memperluas penerapan ganjil-genap sepertinya cukup mendapat respons positif dari masyarakat pengguna kendaraan pribadi. Beberapa ruas jalan yang terkena perluasan ganjil-genap seperti jalan sekitar kawasan Pondok Indah beberapa stasiun TV di awal percobaan penerapannya, melaporkan menjadi lebih lancar.

Lancar di situ, pengertian sederhana saya artinya volume kendaraan berkurang dari biasanya. Dengan berkurangnya volume kendaraan yang lalu-lalang itu berarti berkurang pula karbon yang ditebarkannya. Dengan berkurangnya volume karbon tebaran kendaraan pastinya akan menyebabkan kualitas udara menjadi lebih baik.

Dan itu berarti lagi penerapan sistim ganjil-genap, dengan adanya perluasan penerapannya berpotensi memperbaiki kualitas udara Jakarta.

Sekecil apapun perbaikan kualitas udara yang ditimbulkan dari perluasan penerapan ganjil-genap, itu cuma dampak sampingan dari tujuan utama diberlakukannya perluasan penerapan ganjil- genap tersebut. Itupun sudah amat luar biasa tentunya.

Tujuan utama dari kebijakan perluasan penerapan ganjil-genap seperti kita ketahui adalah untuk dapat memenuhi syarat dari Olympic Council of Asia (OCA). OCA yang bertanggung jawab atas terselenggaranya Asian Games mensyaratkan waktu tempuh kontingen dari wisma atlit ke venue tidak boleh lebih dari 34 menit.

Kebijakan perluasa ganjil-genap yang mulai diujicobakan sejak awal Juli sampai 31 Juli 2018 rencananya akan berlaku mulai 1 Agustus 2018 dengan ancaman sanksi bagi yang melanggarnya, aturan tersebut berlaku sampai selesainya penyelenggaraan pesta besar olah raga Asian Games 2018.

Kebijakan perluasan pembatasan pelat nomor ganjil-genap tersebut seusainya perhelatan Asian Games 2018 tidak akan berlaku lagi kacuali pembatasan ganjil-genap di sejumlah ruas jalan yang sudah diberlakukan sebelumnya.

berita koran kompas (dokpri)
berita koran kompas (dokpri)
CNN Indonesia, dalam laporannya menyebutkan penumpang bus Transjakarta berbasis koridor atau bus rapid transit (BRT) mengalami lonjakan penumpang setelah sistim ganjil-genap diperluas pada hari Senin (2/7).

Transjakarta disebutkan sudah menambah armada yang beroperasi pada senin kemarin. Dari biasanya 1.536 unit yang beroperasi, sementara Senin kemarin 1.564 unit diterjunkan. Ada kenaikan penumpang sekitar 25 ribu orang, kata Kepala Humas PT Transjakarta Wibowo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun