Menurut penanggalan Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri tahun ini akan jatuh pada hari Jum'at (15/06/2018). Meski akan ada sidang Itsbat sepertinya tidak akan ada perubahan. Lebaran dengan segala dinamikanya ada yang agak menyebalkan menurut saya, tidak lain adalah urusan sampah dapur.
Sampah yang memusingkan.
Hari ini dua hari menjelang Lebaran dan dua hari sejak tukang angkut sampah pamitan sudah tiga paket sampah dapur terkumpul. Padahal biasanya paling cepat abang tukang angkut sampah baru mulai kerja tiga sampai ampat hari sesudah Lebaran. Bahkan Lebaran dua tahun lalu si abang angkut sampah sampai telat seminggu. Bisa dibayangkan tumpukan tabungan sampah kami andai tidak ada usaha lain untuk menyingkirkannya.
Sudah menjadi hal yang lumrah semakin dekat hari raya aktivitas di dapur  semakin meningkat dan itu berarti produksi sampah juga meningkat, sementara sudah tidak mungkin lagi  berharap dengan tukang angkut sampah langganan yang sudah pulang mudik; dan itu adalah hak-nya.
Dengan berat hati saya terpaksa memaklumi tumpukan sampah dibanyak tempat di pinggir jalan. Bisa jadi itu adalah buangan sampah dari warga yang sudah kebingungan harus buang sampah dimana. Yang jelas tidak mungkin sampah tersebut dibiarkan menumpuk di rumah.
Buang sampah bukan pada tempatnya buat saya itu tetap prilaku tidak elok dan saya tidak akan berlaku seperti itu. Tahun kemarin saya sampai harus keliling ke beberapa tempat untuk buang sampah menghindari buang sampah sembarangan dan akhirnya saya sampai di Kelurahan di sana saya dapati bak sampah besar. Disitulah saya simpan sampah kesayangan saya.
Hari ini sepertinya saya juga harus ke Kelurahan tapi bukan untuk urusan administrasi atau surat-surat atau apapun yang berkaitan  dengan Kelurahan. Seperti tahun lalu saya akan menyambangi bak sampah di halaman Kelurahan dan masih ada saya dapati bak sampah di sana. Untuk sementara urusan sampah yang dua hari kemarin selesai.
Sesuai rencana hari ini akan antar istri ke Pasar selain belanja persiapan untuk penganan Lebaran termasuk janur untuk selongsong ketupat. Buat saya yang terpenting adalah beli beras untuk bayar zakat dan itu yang harus diutamakan dan dituntaskan jangan sampai terlupa.
Selai zakat fitrah, ada yang sering dilupakan atau barangkali pura-pura lupa yaitu Zakat Mal. Zakat Mal adalah zakat yang dikenakan atas harta yang dimiliki oleh individu dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan secara syara. (Wikipedia).
Kalau ke Mall kita sanggup menghambur-hamburkan banyak rupiah mestinya zakat mal jangan sampai dilupa. Sisihkanlah tabungan anda untuk tabungan akherat.
Setelah urusan sampah dan bayar zakat selesai, berikutnya adalah urusan dapur untuk penganan Lebaran besok, apa menu yang akan dihidangkan itu adalah hak prerogatif  ibu-ibu.