Ini kisah konyol seorang Jomblo koplak. Jangan ditiru.
Si Jomblo koplak sudah cukup lama ingin bunuh diri tapi takut mati. Entah apa yang membuat si jomblo koplak tapi keren tersebut ingin bunuh diri padahal khabarnya si koplak tersebut punya kedudukan tinggi disatu perusahaan Besar. Kalau ukurannya uang sebagai penggede di satu perusahaan besar mestinya jomblo koplak tersebut masuk golongan orang berkecukupan dan mestinya termasuk orang yang berbahagia. Tapi akhirnya kita pahami uang memang bukan ukuran kebahagiaan.
Satu kesempatan selepas senja duduklah pria koplak tersebut di tepian waduk setiabudi. Keinginan bunuh dirinya mengantarkan si koplak tersebut ke tepian waduk di Jakarta Selatan tersebut.
Disuasana semilirnya angin di tepian waduk tersebut seketika pikiran warasnya muncul dan rupanya menghalangi pria tersebut untuk menyemplungkan tubuhnya di waduk dangkal tersebut. Alih-alih mati malah kepala benjol dan badan babak balur serta bau lumpur pikirnya.
Sebenarnya ada hal lain yang membuat pria koplak tersebut mengurungkan niatnya; rupanya tidak jauh dari si koplak itu duduk bermenung ada pedagang nasi goreng; aroma nasi goreng itulah sebabnya yang membuat si koplak urung membenamkan tubuhnya di waduk tersebut. Ketimbang berkubang lumpur belum tentu mati lebih baik makan nasi goreng pikirnya.
Ketika tersiar khabar Simpang Susun Semanggi akan dioperasikan keinginan aneh pria koplak tersebut muncul lagi. Orang lain terkagum-kagum dengan keindahan simpang susun tersebut; si koplak malah ingin memanfaatkannya sebagai sarana untuk binuh diri.
Kali ini akan sukses pikirnya melemparkan tubuhnya ke bawah Simpang Susun Semanggi. Besok Koran-koran Ibu Kota akan memuat foto-nya sekalipun mungkin diblur.
Akan tetapi sebelum berangkat ke TKP dia teringat kata-kata pak Gubernur Djarot bahwa warga dilarang selfie di Simpang Susun Semanggi. Selfie saja dilarang apalagi bunuh diri; dan khawatirnya sebelum keinginannya terlaksana dia keburu ditangkap Satpol PP lantaran dianggap kepingin selfie.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H