Mohon tunggu...
Ahmad Saukani
Ahmad Saukani Mohon Tunggu... Administrasi - pensiun bukan lantas berhenti bekerja

pensiun bukan lantas berhenti bekerja

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Belum Terlambat! Jangan Tukar Rupiah Anda

23 Desember 2016   08:56 Diperbarui: 23 Desember 2016   09:15 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa  hari ini berkaitan dengan uang Rupiah desain baru yang baru diluncurkan dan banyak mendapat kritikan masyarakat Bank Indonesia (BI) disibukan dengan klarifikasi dan memastikan bahwa uang Rupiah desain baru yang diluncurkan beberapa hari kemarin tidak mirip dengan uang China Yuan. Yudi Harimurti, Deputi Direktur Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia menolak desain uang Rupiah yang baru diluncurkan dikatakan menyerupai mata uang China, Yuan.

Sejak diluncurkan hari Senin (19/12/2016) kemarin uang Rupiah desain baru tersebut memang mendapat banyak sorotan dan kritikan masyarakat walau tidak sedikit juga yang menyambut dengan suka cita. Yang mengkritisi, ada yang mengatakan uang Rupiah baru itu mirip-mirip mata uang China, Yuan. Sementara yang menyambut dengan suka-cita dengan berbagai alasan dan keperluan berbondong-bondong menukarkan Rupiah lamanya terhadap Rupiah baru tersebut.

Dari melihat tampilannya yang banyak berseliweran di medsos uang rupiah desain baru itu kelihatan cukup bagus lebih segar dan lebih cerah diabanding Rupiah yang lama. Yang sudah pasti bikin mata tambah hijau. Tapi ketika disandingkan dengan uang China, Yuan harus saya akui sepintas Rupiah baru itu memang mirip-mirip Yuan. Tapi bisa jadi itu lantaran melihatnya lewat gambar saja tidak melihatnya secara langsung; namun sampai hari ini saya belum sempat memiliki Rupiah baru tersebut, maklum pengangguran ..heheh.. apa lagi uang China, Yuan. Dari Hongkong? Jadi bagaimana saya membandingkannya.

Ngomongi urusan uang jadi melantur nih jadi ingat Dimas Kanjeng yang konon bisa menggandakan uang, sementara Marwah Daud yang pengurus Yayasan Dimas kanjeng bilang pengada bukan pengganda. Terserah lah mau pengganda atau peng-ada yang jelas konon uang dari hasil tipu-tipu penggandaan atau peng-adaan uang itu mencapai satu triliunan bahkan ada yang bilang sampai dua triliun. Luar biasa ini.

Kepikiran oleh saya andai Dimas Kanjeng tidak sempat menukarkan uang Rupiah lamanya yang mencapai triliunan itu bisa jadi Rupiah lamanya tersebut akan kadaluarsa; jadi tidak laku dan mubazir sia-sia.

Makanya untuk Dimas Kanjeng agar fokus terhadap persidangannya jangan lagi pikirkan uang Rupiah anda yang akan kadaluarsa itu. Sebelum terlambat kasihkan saya saja.

Juga kepada masyarakat dan siapa saja yang memiliki Rupiah lama saya juga menghimbau untuk tidak menukarkannya. Sebaiknya kasihkan saya saja; dengan senang hati dan tangan terbuka lebar saya akan menerimanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun