Mohon tunggu...
Ahmad Saukani
Ahmad Saukani Mohon Tunggu... Administrasi - pensiun bukan lantas berhenti bekerja

pensiun bukan lantas berhenti bekerja

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

2016, Ayo Kerja Lebih Cepat Lagi

5 Januari 2016   10:57 Diperbarui: 5 Januari 2016   12:23 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Senangnya diawal tahun ini ada kabar harga BBM diturunkan tapi kok rasanya masih ada yang kurang; kabarnya yang diturunkan cuma Premium dan Solar saja padahal sejak dulu-dulu baik sepeda motor maupun kendaraan roda empatku selalu saya isi Pertamax. Dan baru tahu semalam ternyata Pertamax juga diturunkan lantaran rencana pungutan untuk ketahanan energi yang banyak diprotes masyarakat dibatalkan. Dengan turunnya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) masyarakat berharap ongkos angkut baik ternsportasi umum maupun angkutan barang juga ikut turun; dengan demikian akan berdampak pada harga kebutuhan pokok utamanya sembako.

Itulah manusia selalu saja merasa kurang dan itu wajar; manusiawi orang bilang. Sudah BBM turun masih berharap transportasi juga turun; sudah ongkos transportasi turun masih berharap sembako juga turun. Masih ada lagi kurangnya? Ya ada dong.

Sebentar lagi akan sampai waktunya kewajiban masyarakat bayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). PBB wabilkhusus di DKI yang dua tahun terakhir sempat dinaikan secara besar-besaran mbok ya diturunkan lagi. Kalau bisa pajak kendaraan bermotor juga diturunkan dong.

Sejalan dengan turunnya harga BBM dan bahan kebutuhan pokok tugas Pemerintah dan ini harus di-serius-in yaitu bagaimana mendongkrak daya beli masyarakat. Kalau daya beli masyarakat sudah terdongkrak tinggi terserah saja kalau Pemerintah mau menaikan kembali harga BBM dan bahan bokok dan lain-nya; masyakat ikhlas kok. Lha kalaupun enggak ikhlas yang sudah-sudahkan kalau Pemerintah sudah berkehendak kan sulit untuk menolaknya.

Presiden sudah mencanangkan tahun 2016 sebagai tahun percepatan kerja; mudah-mudahan saja para pembantu Presiden bisa memahami dan mau mengikuti irama kerja Presiden. Presiden Jokowi berharap pertumbuhan ekonomi pada tahun 2016 harus jauh lebih baik dibandingkan tahun 2015. Kalau perekonomian membaik artinya ekonomi masyarakat juga membaik artinya lagi daya beli masyarakat juga membaik; dan pastinya itu yang kita inginkan bersama.

Kemarin ketika liburan tahun baru semakin banyak masyarakat khususnya warga Jakarta yang berlibur di Puncak akibatnya bikin susah Polisi lantaran kemacetan yang luar biasa jalan kearah puncak. Lantaran banyaknya kendaraan warga Jakarta yang menumpuk di Puncak menyebabkan polisi dan udara Puncak pastinya tidak lagi sesejuk dulu itu yang saya rasakan dan hal ini mentebabkan suasana liburan di Puncak tidak nyaman lagi.

Kalau daya beli masyarakat sudah semakin tinggi pastinya masa liburan nanti banyak yang membelokan kendaraanya ke Sumatra sampai ke Danau Toba dan Aceh sana yang tidak kalah indahnya. Dan lebih banyak lagi yang terbang ke Bali, dan Lobok, ke Bunaken dan Toraja sampai ke Raja Ampat.

Ya, liburan tahun-tahun kedepan kurangi kemacetan di Puncak mari berbondong-bondong ke Papua kan pak Jokowi sedang menyiapkan Infrastukturnya

Hebat kan. Semoga saja.

Makanya ayo lebih cepat lagi kerja; jangan macam iler. Iler pasti menetes tapi pelaaaan banget.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun