[caption caption="mahbas jin haji 2012"][/caption]
Saya lihat di pemberitaan TV tanah air ternyata seperti tahun-tahun sebelumnya jamaah haji Indonesia di Mekkah ditempatkan di pemondokan kawasan Jarwal, Misfalah, Aziziah, Rudhoh, Syisah dan Mahbas Jin. Mungkin prosentase jamaah di Jarwal mestinya berkurang lantaran yang saya pernah saksikan banyak gedung-gedung yang biasa dipakai pondokan haji Indonesia kena gusur di kawasan tersebut.
Mahbas Jin sebagai salah satu kawasan pondokan jamaah haji Indonesia bisa lebih dekat jaraknya ke Masjidil Haram lantaran adanya terowongan King Abdul Aziz. Sebelum ada terowongan ini orang harus berputar dari Masjidil Haram untuk mencapai Aziziah lewat Aziziah Road. Setalah adanya terowongan dari Masjidil Haram ke Aziziah via terowongan menjadi lebih dekat tapi harus melewati kawasan yang disebut Mahbas Jin.
Jamaah haji yang ditempatkan di pemondokan Mahbas Jin sepertinya lebih beruntung lantaran letak Mahbas Jin yang berdekatan dengan Mina sekaligus juga tidak terlalu jauh dari Masjidil Haram. Untuk aktifitas ibadah ke Masjidil Haram ada tersedia transportasi Bus selama 24 jam, ada dua pilihan buat jamaah untuk mencapai Masjidil Haram, bisa menggunakan Bus SAPTCO (Saudi Public Transport Co) atau Bus ulang-alik yang disediakan pemerintah Indonesia.
[caption caption="pondokan haji mahbas jin haji 2012"]
Untuk jamaah yang barangkali bosan tinggal di kamar bisa jalan-jalan atau duduk-duduk di taman yang asri dengan pepohonan hijau terawat, taman tersebut memanjang dari belakang kantor telepon sampai mulut terowongan. Saya hapal betul dong karena sering keluar masuk kantor telepon tersebut waktu nguli dulu.
Untuk yang hobi belanja ada pertokon elektronik khususnya handphone dari yang baru sampai yang rekondisi bahkan yang KW juga ada lho. Masih buat yang hobi belanja tidak terlalu jauh dari kantor telephon dengan menyebrangi Aziziah Road ada supermarket besar Bin Dawood, apapun ada tersedia disitu dari kebutuhan dapur, makanan dan minuman ringan sampai pakaian pria-wanita dan pernik-pernik haji seperti tasbih, karpet dan sajadah untuk oleh-oleh.
Seperti Mahbas Jin, Aziziah dan Raudhoh juga dekat dengan Mina. Karena letaknya yang dekat dangan Mina maka ketika jamaah menjalankan ritual bermalam di Mina yang disebut Mabit yang hukumnya wajib bagi jamaah sedikitnya selama dua malam yaitu pada tanggal 11, 12 Dzulhijah, Ketika istirahat siang hari jamaah punya dua pilihan, beristirahat di tenda di Mina atau boleh juga istirahat di pondokannya masing-masing. Bedanya istirahat di Mina jamaah akan mendapat makan yang sudah menjadi haknya sementara beristirahat dipondokan jamaah harus siap masak atau beli dengan kocek sendiri.
Satu hal lagi bagi jamaah yang istirahat di pondokan khusus buat jamaah pasangan suami-istri terutama buat yang pasangan muda tapi tidak menutup kemungkinan juga buat pasangan tua kalau tidak hati-hati bisa terjadi kecelakaan.
Suasana kamar pondokan yang rada-rada eksklusif ditambah jamaah banyak yang pilih istirahat di Mina suasana agak sepi bisa mengundang romantisme berlebih akhirnya terjadilah hal yang boleh terjadi tapi belum boleh terjadi…heheh… Apa itu? Yaitu berhubungan intim atau berjimak. Berhubungan intim ketika hajinya belum selesai (belum Thawaf Ifadhoh) adalah suatu pelanggaran berat meski haji tidak batal dia harus membayar dengan menyembelih seekor kambing bahkan ada Ulama yang mengharuskan menyembelih unta dan membagi-bagikan kepada fakir miskin dan yang bersangkutan samasekali tidak boleh makan daging tersebut. (untuk lebih jelasnya bisa goggling tapi lebih baik tanyakan kepada orang atau guru yang lebih mengerti).
Ibadah haji adalah ibadah yang amat mulia, ibadah yang special bukan cuma memerlukan uang dan ilmu tapi juga fisik dan mental yang prima. Ketika berhaji baiknya berusahalah untuk menjauhi pikiran-pikiran yang membuat kosentrasi ibadah berkurang. Satu hal lagi ibadah haji memerlukan kesabaran berlipat ganda.