Mohon tunggu...
Ahmad Saukani
Ahmad Saukani Mohon Tunggu... Administrasi - pensiun bukan lantas berhenti bekerja

pensiun bukan lantas berhenti bekerja

Selanjutnya

Tutup

Politik

Isyarat Memudarnya Partai Demokrat di Putaran Tawaf

21 Desember 2012   06:04 Diperbarui: 6 Maret 2021   07:09 1084
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tawaf setelah sholat Magrib kemarin pada putaran ke empat saya melihat persis di hadapan saya seorang lelaki yang juga sedang Tawaf. Orang itu mengenakan kaus Partai Demokrat , mungkin orang itu simpatisan atau malah barang kali kader Partai Demokrat.

Jadi terganggu konsentrasi tawaf saya. Lantas saja pikiran ini melayang jauh, jauh sekali ke tanah air. Saya jadi ingat Bang Ruhut Sitompul seorang kader andalan Demokrat yang baru saja kena pecat dari jajaran kepemimpinan Partai Demokrat.

Ruhut rupanya tidak terima dilengserkan begitu saja. Ruhut Sitompul merasa dirinya masih Ketua Departemen Komunikasi dan Informasi (Kominfo) DPP Partai Demokrat. Yang berhak memecat pengurus hanya Majelis Tinggi Partai yang diketuai Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Demikian kata Ruhut.

Itu sebab Ruhut nekad datang keacara silatnas beberapa hari yang lalu di Sentul dan bikin geger suasana. Ruhut yang sudah pasti tidak diundang ketika itu  tiba-tiba datang tepat saat ketua umum Anas Urbaningrum sedang berpidato. Pidato Anas sempat terhenti

Kedatangan Ruhut diacara silatnas tersebut membuat berang sejumlah kader yang berujung keributan dan pengusiran Ruhut dari arena silatnas. Seorang Ruhut ternyata sanggup bikin kacau acara penting Partai Demokrat...heheh.

Tampaknya pemecatan Ruhut akan berbuntut panjang yang akan mengguncang Partai Demokrat. Dalam satu kesempatan dua hari kemarin Ruhut bersuara lantang menegaskan ketidakpuasan terhadap kepemimpinan Anas Urbaningrum.

"Tidak hanya pengurus dan kader, rakyat juga sudah muak. Tidak ada legitimasi apapun saat ini buat dia untuk tetap menjadi ketua umum," .

"Jadi bukan hanya PD yang akan kena imbas kalau ini tidak segera diselesaikan,tapi juga KPK," tambahnya lagi seraya menegaskan, harusnya kalau Andi kena, apalagi Anas," tegasnya. (tribun news)

Pemecatan Ruhut sendiri adalah merupakan rentetan yang menyebabkan semakin olengnya Partai Demokrat. Dengan indikasi terlibatnya beberapa kader Partai Demokrat terhadap kasus korupsi. Dimulai dengan ngandangnya beberapa kader andalan di penjara KPK dan terakhir menyusulnya Andi Malarangeng Mentri Pemuda dan Oalah Raga yang menurut Anas Urbaningrum adalah kader terbaik kebanggaan Partai Demokrat. Juga dikandangkan oleh KPK dan akhirnya mengudurkan diri sebagai Menpora. Andi juga mundur dari jabatan Sekretaris Dewan Pembina Partai Demokrat.

Kembali kepada seseorang yang mengenakan kaus Partai Demokrat yang tawaf berbarengan dengan saya kemarin. Jelas saya lihat kaus tersebut sudah belel. Nuansa birunya sudah tidak cemerlang lagi. Gambar bintangnya sudah kabur.

Saya bukanlah orang yang percaya tahayul. Cuma sekedar pikiran nglantur saja. Adakah ini suatu isyarat memudarnya pamor Partai Demokrat. Sementara Partai-Partai calon pesaing sedang sibuk ambil ancang-ancang demi menyongsong Kendurian Demokrasi 2014.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun