Mohon tunggu...
Ahmad Saukani
Ahmad Saukani Mohon Tunggu... Administrasi - pensiun bukan lantas berhenti bekerja

pensiun bukan lantas berhenti bekerja

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Naik Haji Bukan Pelesiran Lho.

22 September 2012   18:13 Diperbarui: 22 September 2015   20:46 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Naik haji adalah dambaan semua umat Muslim. Setiap tahun terus bertambah orang yang mendaftar untuk beribadah haji walau untuk keberangkatannya harus bersabar antri sampai beberapa tahun. Setiap tahunnya bisa lebih dari 200.000 jamaah haji Indonesia berangkat ke tanah suci.

Disyareatkannya ibadah haji seperti ibadah lainnya pasti ada hikmah dikandung didalamnya. Tidak ada sesuatupun yang Allah perintahkan kepada manusia tanpa ada hikmah dan faedah terkandung didalamnya.

Allah sudah menjanjikan Surga bagi hambanya yang menunaikan ibadah haji. Namun dengan sarat buat mereka yang bisa mencapai haji mabrur. “Haji Mabrur itu tidak ada balas lain kacuali surga” (al hadits).

Haji seorang hamba dapat mencapai derajat mabrur hanya Allah yang tau. Namun apabila seseorang mengerjakan haji sesuai dengan apa yang sudah dicontohkan Rosulullah.SAW. Kemudian prilakunya setelah mengerjakan haji menjadi lebih baik sehingga manjadi contoh dan tauladan bagi orang-orang sekitarnya itu antara lain sedikit gambaran dari orang yang bisa menggapai haji mabrur. Dan itulah salah satu faedah dari ibadah haji

Naik haji dengan onkos yang tidak sedikit juga tidak sedikit waktu dan tenaga harus disediakan tapi tidak akan ada artinya jika hanya sebagai tujuan akhir. Sekedar berbangga-bangga dan cuma kepingin dipanggil bapak atau ibu haji.

Untuk itu perbaiki niat agar perjalanan haji kita betul-betul ikhlas karena Allah, jauh dari sifat riya. Serta tiada lain dalam rangka memenuhi seruan dan perintah Allah.

Pelajari betul-betul syarat-syaratnya. Pahami mana yang wajib dikerjakan, mana yang sunnah dan mana yang rukun. Sampai di tanah suci perbanyak ibadah, berdzikir, berdo’a dan beristigfar kepada Allah. Dan ini penting. Jauhi nafsu belanja. Naik haji bukan jalan-jalan atau pelesiran.

Kelak kembali ke tanah air bisa menjadi contoh dan tauladan banyak orang, bermanfaat bagi sanak keluarga dan  bermasyarakat.

Labbaika Allahumma labbaik. Labbaika la syarika laka labbaik. Innal hamda wanni'mata laka wal mulka la syarika lak”.

.

Selamat Datang Jamaah Haji Indonesia di Tanah Suci, Semoga Mendapat Haji Mabrur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun