Mohon tunggu...
Ahmad Saukani
Ahmad Saukani Mohon Tunggu... Administrasi - pensiun bukan lantas berhenti bekerja

pensiun bukan lantas berhenti bekerja

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Berkah Saudi Nasional Day

20 September 2012   17:35 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:07 541
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Warga Saudi khususnya para Pegawai Negri dan Pelajar minggu ini liburan empat hari berurutan. Mulai hari ini Kamis (20/09/2012) sampai nanti hari Minggu. Kamis dan Jum'at merupakan hari libur resmi akhir pekan sedangkan hari Minggu merupakan libur resmi untuk merayakan Hari Nasional Saudi. Dan hari Sabtu merupakan hari Kejepit yang kemudian Pemerintah menggabungnya jadi hari libur resmi.

Di Saudi hari Sabtu adalah merupakan hari pertama masuk kerja, sedang libur akhir pekan adalah hari Kamis dan Jum'at. Hari Sabtu dan Minggu besok semua pegawai pemerintahan diliburkan untuk merayakan Hari Nasional Saudi yang jatuh pada tanggal 23 September 2012.

Berhubung tanggal 23 September adalah hari Minggu Pemerintah meliburkan juga hari Sabtu yang kalau di Indonesia biasa disebut hari kejepit atawa harpit. Baru kali ini kami menyaksikan terjadinya fenomena Harpitanas di Saudi.

Kalau di Indonesia khususnya Jakarta libur 4 hari begini akan dimanfaatkan untuk mengunjungi tempat rekreasi bahkan ada yang pulang kampung. Tempat-tempat hiburan dan tempat rekreasi ramai dikunjungi orang. Jalan menuju Puncak biasanya sudah macet sejak kemarin.

Hari Nasional Saudi kali ini adalah yang ke 82. Harnas ini diperingati sebagai hari penyatuan Kerajaan Arab Saudi dalam satu Negara dibawah sendi-sendi Islam dibawah kepemimpinan Raja Abdul Aziz Al-Saud. Kini Kerajaan Arab Saudi dipimpin oleh Raja Abdullah Bin Abdul Aziz.

Perayaan Hari Nasional adalah sebagai bentuk rasa syukur serta merenung masyarakat Saudi atas nikmat Allah. Merujuk titah Raja Abdullah agar menjadikan perayaan hari nasional dengan ekspresi yang mencerminkan sifat anak bangsa yang memiliki ahlak yang baik.

Sementara tahun-tahun belakangan ini Hari Nasional Saudi atau National Day biasa masarakat menyebutnya "Yaum Wathon" dirayakan secara jor-joran bahkan terkesan berlebihan. Anak-anak muda yang melakukan pawai kendaraan bahkan kebut-kebutan dan membuat macet jalan, menyusahkan banyak orang.

Mufti besar Kerajaan Saudi, Syeihk Abdul Aziz Ali sempat mengkritisi prilaku buruk sebagian  masyarakat yang sudah kebablasan berekpresi dalam perayaan Hari Nasional.

Nasihat Mufti kepada para pemuda agar konsisten dengan adab islam dan memperbanyak sukur. "Cinta tanah air tidak hanya sebatas perkataan namun juga perbuatan" Kata Syeikh Abdul Aziz.

.

Dirgahayu Saudi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun