Sampai saat ini apa penyebab kecelakaan yang menimpa pesawat Sukhoi Superjet 100 masih belum terkuak. Masarakat dengan penuh harap masih menunggu hasil penyelidikan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Namun belakangan ini muncul pemberitaan yang menyorot bagaimana kinerja petugas pemandu lalu lintas udara (air traffic control/ATC) di Bandara Soekarno-Hatta. Dibeberapa media, situs pemberitaan dan di milis-milis, Tempo bahkan sempat menurunkan sebagai laporan utama. Disebut-sebut bagaimana buruknya situasi markas ATC di Bandara Soetta.
Dimulai dari diungkitnya Inspeksi Mendadak Mentri Negara BUMN Dahlan Iskan. Diceritakan ketika itu dalam SIDAKnya DI mendapati bagaimana buruknya kondisi markas ATC. Kemudian disusul dengan opini-opini analisa yang mengarah kepada menyalahkan petugas ATC seolah punya andil penyebab kecelakaan yang menimpa Sukhoi Superjet 100.
Musibah yang menimpa Shukoi Superjet 100 dimana banyak saudara kita yang menjadi korban. Mestinya kita semua menyikapinya dengan bijak dan mau bersabar menunggu hasil investigasi KNKT. Jangan sembrono dengan membuat opini yang membingungkan dan malah cenderung menyalahkan bangsa sendiri.
Kunjungan mendadak Mentri DI sudah terjadi cukup lama sebelum terjadinya musibah kecelakaan Shukoi. Sidak DI terjadi sekitar pertengahan bulan Februari lalu. DI memang mendapati bagaimana buruknya kondisi kantor ATC Bandara Soetta. Tetapi tugas pokok mereka para ATC ada di Menara Pengawas yang kondisinya digambarkan tidak terlalu buruk. Lagi pula sedemikian tidak pedulinyakah para petugas di kantor ATC sehingga tidak ada perubahan dilingkungan kerja mereka setelah di Sidak DI.
Sudah diketahui secara umum bagaimana buruknya pelayanan di Bandara Soetta. Tapi bukan cumadi Bandara Soetta, boleh dibilang disemua instansi yang sifatnya pelayanan kepada masarakat kita dibuat apatis dan nyaris frustasi oleh aparat Negara.
Tapi yang sifatnya tugas-tugas yang membutuhkan skill dan keteranmpilan, saya yakin dan masih percaya kepada kemampuan saudara-saudara kita orang Indonesia. Kemampuan mereka masih bisa disejajarkan dengan bangsa lain di dunia. Apalagi pelayanan yang sifatnya berstandar Internasional berkaitan dengan keselamatan jiwa manusia. Seperti pelayanan Air Trapic Control di Bandara. Atau Pilot yang mengemudikan Pesawat.
Sudah puluhan tahun petugas ATC Bandara Soetta melaksanakan tugasnya Belum pernah dan semoga tidak akan pernah kita mendengar mereka melakukan kecerobohan yang fatal.
Akhirnya, marilah kita semua mau bersabar serahkan sepenuhnya investigasi dan penyelidikan musibah kecelakaan pesawat Sukhoi ini kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan instansi terkait.
Semoga musibah kecelakaan pesawat Sukhoi merupakan peristiwa terakhir yang menimpa dunia penerbangan Indonesia. Saya pribadi turut berduka cita sedalam-dalamnya dengan adanya musibah ini.
.
Mekkah akhir mei 2012
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H