[caption id="attachment_163166" align="aligncenter" width="640" caption="mobil pengantin (ahmad saukani)"][/caption]
Naf saya singkat saja namanya, pun nama keluarga atau kabilahnya tidak perlu saya sebutkan disini; masih sangat belia baru tahun kemari lulus SMA orang tuanya langsung mengirim Naf ke Amerika. Naf mengikuti program bahasa Inggris sebagai persiapan kuliah. Saat ini sedang mengakhiri masa liburan dan sedang bersiap untuk kembali ke Amerika.
Membiarkan Naf yang masih muda belia seorang diri di Negri orang tentu sangat riskan. Apalagi Naf datang dari Negri yang sangat tertutup. Haddy sebagai orang tua tidak bisa membiarkan begitu saja.
Haddy yang masih bertetangga dengan saya sudah pensiun walau usianya masih tergolong muda (pensiun dini) sebagai orang tua tidak mau ambil resiko. Itu sebabnya Haddy menikahkan Naf. Rencananya Naf akan ditemani istrinya selama dirantau nanti.
****
Pergi menghadiri pesta perkawinan jam 10 malam, mungkin aneh buat kita di Indonesia tapi hal yang biasa buat orang Arab. Lain Bangsa lain budayanya, lain kebiasaannya. Saya dan beberapa teman sempat menghadiri pesta pernikahan yang meriah ini. Pesta digelar disatu Gedung yang cukup mewah.
Beberapa langkah dari pintu, diujung teras gedung diparkir mobil berhias. Itu kendaraan yang akan dipakai kedua mempelai usai perhelatan nanti. Mobil merupakan keharusan buat mereka yang menikah.
Pengantin lelaki dan perempuan seperti biasa dipisah, masing-masing punya ruangan sendiri.
Tetamu perempuan baru berdatangan hampir tengah malam, jam 11-jam 12, mereka baru akan meninggalkan tempat pesta bareng tukang skoteng. Orang Jakarta pasti tau tukang skoteng yang keliling kampung tengah malam baru kembali dini hari nanti. Cuma di Saudi tidak ada tukang skoteng.
suasana pesta (ahmad saukani) Ada sedikit cerita tentang Haddy sang empunya hajat yang pensiun di usia yang belum terlalu tua ini. Saya pernah diminta tolong Haddy yang baru kedatangan tamu dari Indonesia. Tamunya bukan lain adalah calon PRT yang akan bekerja dirumahnya. Belum-belum Hady sudah menyatakan kekecewaannya; dia tidak percaya dengan usia pembantu tersebut dengan yang tertera di passport; ketika saya bertemu calon PRT tersebut saya punya keyakinan kemungkinan usia ibu itu dipermuda di passport.
Haddy minta saya menjelaskan kepada calon pembantunya ini agar tidak mengutak-atik peralatan elektronik termasuk menyalakan kompor gas dan mesin cuci selama tidak ada Hady atau Istrinya atau anaknya di rumah.
Kini PRT tersebut sudah pulang ke tanah air dan selama bekerja setau saya tidak pernah ada masalah baik dari PRT tersebut maupun dari pihak Haddy sebagai majikan.
Itu sekilas tentang Haddy yang kini sedang sibuk menyambut tamu-tamunya.
Karena tetamunya sudah komplit lebih cepat dari biasanya Sang empunya hajat sudah mempersilahkan tetamunya untuk menyantap hidangan. Hidangan yang berupa nasi dengan potongan-potongan besar daging kambing dinampan besar diletakan dimeja bundar. Kami menyantap hidangan mengelilinginya duduk dikursi, tidak lesehan seperti biasanya.
Pesta perkawinan ini memang terasa istimewa, selain pengantinnya yang masih belia. Gedung perkawinan tempat pesta ini digelar ada nuansa yang berbeda dengan gedung lainnya yang pernah saya datangi. Gedung perkawinan ini nampak mencoba memadukan dua konsep budaya yang berbeda. Perpaduan Barat dan budaya tradisionil Arab. Biasanya para tetamu duduk lesehan, kali ini tidak. Para tetamu yang sedang menunggu acara puncak duduk-duduk dikursi. Sementara kurma, qahwa dan sai yang disodorkan tetap bergaya Arab. Hal lain dari biasanya ada kehadiran orang-orang dengan setelan jas lengkap, ditengah para tetamu yang kebanyakan mengenakan "Tob" baju khas lelaki Arab. Sungguh perpaduan yang unik.
Hampir jam satu lewat tengah malam ketika kami meninggalkan kemeriahan pesta; saya mendengar tetabuhan rebana dari arah ruangan pengantin perempuan. Bagaimana kemeriahan pestanya perempuan?. Hanya mereka yang tau.
[caption id="attachment_163171" align="aligncenter" width="448" caption="suasana diluar gedung (ahmad saukani)"]
.
mekkah, february 2012