Mohon tunggu...
Ahmad Saukani
Ahmad Saukani Mohon Tunggu... Administrasi - pensiun bukan lantas berhenti bekerja

pensiun bukan lantas berhenti bekerja

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ojeg Motor di Makkah, Mengais Rezeki Selama Bulan Ramadhan.

7 September 2010   20:22 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:22 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_252839" align="alignleft" width="300" caption="ojeg makkah ( arab news )"][/caption] Sebagai jalan-jalan di Kota Suci Makkah macet selama bulan suci Ramadan, cara terbaik untuk berpergian adalah dengan sepeda motor karena dapat menerobos gang-gang sempit dan jalan-jalan yang macet. Hal ini telah berkembang menjadi lahan bisnis bagi banyak orang di Makkah, beberapa dari mereka dapat meraih lebih dari SR150 (rp 350 000 ) perhari dengan mengojegkan sepeda motor mereka untuk mengangkut peziarah ke dan dari Masjidil Haram. Para pemilik sepeda motor biasanya berkumpul di daerah sekitar Al Haram di mana mereka menawarkan jasa mereka untuk  mengangkut penumpang yang kebanyakan penduduk Mekah. Ali Jameel seorang pedagang yang memiliki toko di daerah Ajyad dekat Masjidil Haram sejak awal Ramadan dia memarkir mobilnya di daerah Mahbas Jin Aziziah dan menumpang  minibus dengan ongkos SR5 dari sana ke tokonya. "Hal-hal yang baik-baik saja sampai pertengahan bulan Ramadan, namun  ketika kemacetan semakin menyulitkan mobil kecil atau minibus untuk pergi dekat Al Haram," "Tidak ada pilihan lain selain melakukan perjalanan dengan sepeda motor, sementara pengojeg terus menaikan tarif mereka setiap hari dari sekitar SR10 di awal puasa menjadi SR30" Jameel berharap ongkos tidak  naik lebih jauh selama 10 hari terakhir bulan Ramadhan, ketika sejumlah besar orang dari dalam dan luar Kerajaan datang ber Umrah ke Makkah "Namun Saya tidak memiliki pilihan, selain harus membayar tarif tidak peduli berapapun tingginya, ini adalah satu-satunya cara saya bisa mencapai toko saya dan kembali dari sana ke mobil saya," demikian Jameel. sumber : arab news

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun