Mohon tunggu...
Ahmad Saukani
Ahmad Saukani Mohon Tunggu... Administrasi - pensiun bukan lantas berhenti bekerja

pensiun bukan lantas berhenti bekerja

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Antara Unimog dan Kue Gemblong.

23 Agustus 2014   17:43 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:46 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Ditengah tegang-tegangnya sidang MK kemarin sebelum pembacaan amar keputusan saya keluar rumah, jalan yang biasanya ramai kali itu boleh dibilang sepi lengang. Ditengah perjalanan sekembalinya tiba-tiba saja terbetik dihati satu keinginan. Keinginan yang amat sederhana, bukan keinginan mengganti mobilku dengan Unimog misalnya, apalagi dengan cara kreditan. Bukan sama sekali.

Sepanjang jalan pulang kulihat setidaknya ada 3 kios ayam goreng ala kentuky. Aromanya yang agak sangit menurutku sama sekali tidak mengundang selera. Ini memang urusan selera. Aromanya yang tidak mengundang selera menurutku ya ternyata banyak yang menyukainya, terbukti ketiga kios itu sudah cukup lama bertahan dan aman-aman saja.

Keinginan yang kumaksud adalah ingin makan kue gemblong. Sederhana saja bukan. Tidak ada maksud membandingkan antara Unimog dengan kue Gemblong. Unimog itu apa, kue gemblong lain halnya.

Unimog identik dengan kendaraan militer yang bisa dimiliki masarakat umum. Siapapun bisa memilikinya. Mercedez Benz Indonesia (MBI) secara resmi sudah menjualnya, tapi peminat harus pesan lebih dahulu (kompas.com).

Unimog kendaraan berperawakan tinggi besar ini andai kupaksakan juga untuk memilikinya dimana akan kuparkir padahal rumahku cuma dilorong tanpa garasi. Lagi pula dari mana uang untuk membelinya. Dengan menjual mobilkupun masih kurang sangat banyak untuk melunasinya. Dengan kredit, maaf, itu satu hal yang harus kujauhi dan tidak pernah akan kulakukan. Kredit buiatku adalah hutang. Hutang itu menyusahkan.

Kue gemblong penganan berpenampilan bulat lonjong ini rasanya semua orang sudah mengetahuinya. Kue yang berbahan beras ketan berbalut gula merah ini sungguh nikmat dikudap sore hari ditemani kopi pahit atau teh tawar.

Kue gemblong bolehlah jadi salah satu lambang kesederhanaan. Buat pemerintahan baru nanti, seperti kue gemblong yang sederhana itu. Keinginan rakyat kebanyakan juga sederhana saja. Sandang-pangan bisa terbeli murah anak-anak bisa sekolah dan yang paling pokok BBM murah....heheh...

.

Selamat bekerja Pak Jokowi Pak JK

activate javascript

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun