Mohon tunggu...
Badra Mandra Wata
Badra Mandra Wata Mohon Tunggu... -

Mata Boleh Buta ..Tapi Hati Tetap Menyala

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Saran Investasi untuk Bu Saeni Pemilik Warteg di Serang

18 Juni 2016   20:25 Diperbarui: 18 Juni 2016   20:32 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Begitu terlihat bahagianya Bu Saeni pemilik Warteg yang menerima donasi dari Jokowi dan Netizen sebesar rp 172 juta walaupun saya pernah lihat running text di TV M**** ** yang menayangkan secara gencar bahwa donasi sudah diatas Rp 200 Juta. Tapi yang jelas yang di terima bu Saeni adalah Rp 172 Juta.

Tentu hal ini merupakan rejeki nomplok bagi bu Saeni pemilik 3 warteg dg biasa sewa 7 sd 15 juta ini. Bagaimana tidak, berkat  pelanggaran atas perda yang diterbitkan walikota Serang, malah berbuah donasi yang tidak terkira. Karena mengaku buta huruf dan tidak bisa membaca perda yang ditempelkan dikaca warungnya dia ikut melanggar perda tersebut. Dia lupa menanyakan kepada anaknya yang sudah kuliah yang tentunya bisa baca tulis untuk membaca perda tersebut. Di TV M**** tertayang bahwa warung tersebut disegel walaupun kita tidak melihal segel apapun hanya perda yang sudah disosialisasikan dan di tempel di kaca warung bu Saeni. 

Atas donasi Rp 172 Juta tersebut Bu Saeni tidak perlu untuk buka warung siang hari karena dia mengaku sudah mengerti isi perda tersebut telah dijalankan. Jadi sebenarnya dia taat hukum atas perda tersebut. Rencana uang itu akan digunakan untuk Umroh dia dan suaminya Alex. 

Inilah saran investasi untuk Bu Saeni.

1. Untuk Biaya Umroh berdua suami 2 x Rp 30 Juta = Rp 60 Juta

2. Sisa Rp 172 juta - rp 60 Juta = Rp 112 Juta

Alternatif atas dana ini bisa Bu Saeni gunakan untuk buka Warteg di DKI Jakarta, Mengapa ? Ini alasannya

1. Di DKI tidak ada Perda larangan jualan siang hari di bulan ramadhan. Dengan peluang ini maka jangan takut lagi sama satpol PP DKI yang terkenal ramah pada penjual makanan siang hari saat ramadhan artinya omzet akan meningkat.

2. Gub DKI Ahok menyatakan bahwa menemani makan orang yang tidak berpuasa,  pahalanya dobel. Ini juga satu peluang besar lagi dimana warung akan rame bukan hanya yang tidak puasa tapi yang puasa akan menemani agar dapat pahala dobel

3. Sekali2 undang  Ahok atau Jokowi untuk makan di warung anda gratis. Dari sisi kemanusiaan anda mengucapkan terimakasih atas dukungannya selama ini dan juga menjadi sarana promosi warteg anda, bisa jadi bagi Ahok dan Jokowi menjadi kampanye juga yang di blow up media tentang pemberdayaan masyarakat kecil. ini lebih dahsyat ketimbang RUben Onsu yang pamer makan siang di warteg anda baru-baru ini...

Bu Saeni dengan modal Rp 112 juta mungkin bisa buka 3 atau 4 warteg di DKI Jakarta.

Tapi ada peluang ada resikonya. Ini Resikonya

1. di DKI Jakarta PBB sekarang mahal tidak seperti dahulu waktu gubernur yang dulu-dulu, sehingga biaya sewa stan juga mahal sehingga investasi menjadi mahal. Jakarta bukan lagi untuk orang pas-pasan modalnya seperti Bu Saeni. Mungkin perlu suntikan dana para netizen lagi sampai bisa bisnis Franchise Warteg Bu Saeni

2. Jangan coba2 langgar perda di DKI. Kalo digerebek satpol PP DKI karena melanggar Perda kagak ada ampun. Kalo di Perda Serang paling barang dagangan disita, Ibu cukup datangi kantor satpol PP diberi nasihat, barang dikembalikan dan dipersilakan buka jam 16.00 sampe imsak. Kalo di DKI kalo ada perda dilanggar Resikonya diuber, dagangan dipaksa dinaikin truk, dan satu hal. Jangan harap masuk berita nasional apalagi belas kasih Jokowi atau Netizen,,,,uh,,,muke lu jauh...

Trus...apa sarannya...

Tetap aja bu Saeni buka warteg di Serang...ini pertimbangannya

1. Biaya investasi lebih murah... dengan dana itu bisa buat sampe 6 sampe 7 warung..

2. Dengan total 10 warung,,kalo nanti ada perda larangan buka siang hari dan bu Saeni lupa menanyakan anaknya atau tetangganya untuk baca perdanya, maka peluang tertangkap satpol PP makin besar peluangnya...Mungkin ada netizen atau pak Presiden yang trenyuh mau bantu...kan lumayan besar "rejeki ramadhannya" , Mengutip wartawan kompas yang bersimpati pada bu Saeni

3. Satpol PP Serang tidak segarang yang di DKI.. barang dagangan nggak dimusnahkan tapi dibalikin

4. Bisa dekat keluarga dan menemani Alex sang suami dengan mobilnya..

Jadi bu Saeni ..bagaimanapun saran saya masih lebih baik ikutin perda Serang dari sisi manapun seperti yang disampaikan Tokoh Katholik kota Serang Bapak Sandjaya yang akan menjadi orang pertama yang tidak terima jika Serang dituding kota yang intoleran..

Dan Saya yakin Bu Saeni akan taat pada perda kota serang dan menghormati sebagaimana Tokoh Katholik tersebut...

Dan terakhir sebagai Muslim saya berharap jika suatu saat Bu Saeni tambah maju usahanya dan buka usaha warteg di Bali atau di Papua, Jika ada perda yang melarang berjualan saat Nyepi atau Saat Kebaktian hari Minggu....maka taatilan perda tersebut, karena itu kewajiban sebagai muslim dan warga negara. Dan hal itu memang sdh diundangkan di daerah dan disepakati oleh DPRD sebagai bentuk suara rakyat daerah tersebut..

Selamat Shaum Ramadhan bagi yang menjalankan..

Selamat saling menghormati bagi semua makhluk Tuhan..

#negerikebolakbalik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun